HomeFokus BUMNPGN Siap Pasok Gas Untuk Pembangkit Listrik Milik PLN

PGN Siap Pasok Gas Untuk Pembangkit Listrik Milik PLN

Kecil Besar

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) siap menjadi subholding gas dalam memperkuat pengelolaan bisnis gas bumi melalui pipa untuk pemenuhan kebutuhan kelistrikan nasional. Anak usaha PT Pertamina ini, diharapkan menjadi penopang utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam memanfaatkan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) berupa sumber daya gas untuk pembangkit listrik.


PinterPolitik.com

“Pertamina menerima penugasan untuk menyediakan pasokan dan membangun infrastruktur LNG (gas alam cair) untuk PLN. PGN selaku subholding gas ditunjuk untuk koordinir pelaksanaan,” kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama di Jakarta, Jumat (7/2) malam.

Menurut Rachmat, PGN akan berkoordinasi dengan PLN maupun afiliasinya untuk dapat menyelesaikan skema bisnis dan penugasan dalam jangka waktu sesuai dengan yang dibutuhkan. Pembangunan infrastruktur LNG untuk pembangkit listrik, volume LNG ditargetkan sebesar 260 BBTUD untuk meningkatkan efisiensi PLN.

Dengan adanya penyediaan pasokan LNG untuk konversi pembangkit listrik diharapkan dapat memberikan harga biaya pokok penyediaan tenaga listrik yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar lainnya. “Harga gas bumi masih bersaing dengan BBM, sehingga diharapkan lebih efisien mencapai pelaksanaan program,” tandas Rachmat.

Sebagaimana diketahui, PLN sebagai perusahaan pelat merah bidang energi kelistrikan akan mengkonversi pembangkit listrik yang selama ini menggunakan bahan bakar minyak (BBM), yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan bahan bakar gas (BBG) yang berasal dari dalam negeri.

Untuk mewujudkan hal itu, PT PLN (Persero) telah menggandeng  PT Pertamina dengan anak usahanya PGN untuk mamasok Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair yang akan digunakan PLN untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dengan perkiraan investasi sekitar Rp 22 triliun.

Rencananya, PLN akan mengkonversi sekitar 51 sampai 52 pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) ke gas tahun ini. Pembangkit-pembangkit (PLTD) tersebut mayoritas berada di kawasan Indonesia bagian timur.

Baca juga :  Ahok, “Selotip” Megawati Lepas?

Sebelumnya, Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini mengatakan, konversi dari BBM ke gas untuk bahan bakar pembangkit ini bisa menghemat Rp 4 triliun. Penghematan tersebut bisa diperoleh dengan mengurangi penggunaan BBM dari 2,6 juta kiloliter (kl) menjadi 1,6 juta kl. (R58)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

More Stories

Erick Thohir Pastikan 4,7 Juta Masker Telah Didistribusikan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan 4,7 juta masker yang diproduksi oleh perusahaan pelat merah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah...

BUMN akan Bangun RS Darurat Corona di Daerah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memerintahkan jajarannya untuk membangun Rumah Sakit Darurat Corona di sejumlah daerah di Indonesia. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan...

BUMN Back Up Sepenuhnya RS Darurat Covid-19

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN),  Erick Thohir  menjamin RS Darurat Penangan Covid-19 siap beroperasi  pada Senin (23/3). BUMN sepenuhnya siap back up kebutuhan...