Site icon PinterPolitik.com

Pesan Politik Dibalik Martabak

Pesan Politik Dibalik Martabak

Istimewa

“(Pasangan Jokowi-AHY di Pilpres 2019) Menurut saya cocok. Saya cuma bisa jawab itu. Selebihnya tanyakan ke Bapak (Pak Jokowi) ya.” ~ Gibran Rakabuming Raka.


PinterPolitik.com

[dropcap]A[/dropcap]pa sih jadinya kalau dua anak petinggi negeri duduk bersama makan martabak? Pastinya bakal menyedot perhatian banget lah ya. Apalagi kalau pertemuan itu dilakukan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) anak dari Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono dan Gibran Rakabuming Raka anak dari Presiden RI ke-7, Joko Widodo. Mmm, kok jadi kepo nih, bahas apa ya kira-kira mereka Coeg?

Pertemuan keduanya dilakukan di gerai Cafe milik Gibran, Pabelan, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Senin (9/4). Banyak hal yang dibahas keduanya selama lebih dari satu jam. Ada obrolan politik gak ya kira-kira? Eits, jangan GR dulu, bilangnya sih gak ngobrolin politik loh ya. Cuma nongki-nongki cantik ala anak petinggi negeri gitu deh. Maca ci, mi apa coba?

Ya kali gak ada pesan politik dibalik pertemuan ini. Ah, shy shy cat nih berdua. Sejauh ini, memang ada dugaan kedatangan AHY menemui Gibran merupakan bagian komunikasi politik AHY untuk menjadi Cawapres mendampingi Jokowi (Joko Widodo) di Pilpres 2019. Tapi kalau bilang blak-blakan, terus ujung-ujungnya malah gak jadi, ya kan malu, hahaha.

Itu mengapa komunikasi politik harus dilakukan dengan senyap, alus, dan lembut serta samar-samar. Seperti buang angin aja, kita gak bisa melihat, gak bisa pula dipegang, namun kita yang di dekatnya bisa merasakan, iuh gak tahan. Komunikasi politik yang senyap itu berarti seperti kentut dung ya, wedew. Ya udah sih, tegas terus terang aja, dari pada ketikung duluan sama yang lain!

Masa iya juga sih kedatangan AHY menemui Gibran tanpa ada maksud tertentu, unfaedah itu sih namanya. Kalo Gibran sendiri sih kayaknya gak terlalu ambil pusing. Toh, dia gak ikut-ikutan berpolitik. Buktinya dia lebih milih jadi pebisnis martabak ketimbang nyaleg. Toh, kedatangan AHY di Cafenya malah bikin mereknya terkenal senusantara, menang banyak ini mah.

Tapi yang bikin tergelitik nih ya, siapa yang menawarkan siapa? Ok lah AHY ingin jadi Cawapres Jokowi. Tapi di sisi lain, kan bisa jadi Jokowi yang ingin Demokrat masuk mendukungnya. Mengenai Cawapresnya, ya liat nanti. Toh harus rembukan sama partai pendukung lainnya yang udah antri lebih dulu. Meskipun nantinya meleset, ya minimal dapet posisi menteri lah ya. Tetep ngarep, buahahaha. (K16)

Exit mobile version