“Sepertinya ku bermimpi, dan hampir tak percaya, hadapi kenyataan ini,” – Vina Panduwinata, Biru
Pinterpolitik.com
[dropcap]A[/dropcap]khirnya ya, setelah berbulan-bulan adu strategi dan argumen, Pemilu 2019 resmi melewati masa pencoblosan. Hayo gimana hasilnya? Kandidat yang kalian pilih untung atau buntung di pesta demokrasi tahun ini?
Kalau merujuk ke hasil versi hitung cepat sih, sudah mulai kelihatan mengarah ke pasangan mana suara masyarakat Indonesia. Tapi, apakah itu bisa dibilang sebagai “hasil”? Apakah sudah bisa keunggulan suara di hitung cepat ini diklaim sebagai kemenangan dari calon yang tengah di atas angin?
Hitung cepat sendiri sebenarnya kerap dikenal sebagai Parallel Vote Tabulation (PVT) di beberapa negara lain. Ini adalah sebuah metode pengamatan Pemilu berdasarkan sampel acak secara representatif di beberapa TPS.
Kalau kata Sharon F. Lean dalam Democracy Assistance to Domestic Election Monitoring Organizations: Conditions for Success, quick count itu digunakan untuk sebagai ala monitoring dari masyarakat untuk memantau apakah terjadi kecurangan atau tidak.
Yang membuatnya jadi agak sedikit bermasalah, hitung cepat ini sama dengan survei-survei politik lainnya, yaitu berpotensi membentuk opini publik. Nah, dalam konteks tersebut, terkadang memang ada survei yang beririsan dengan pembentukan opini kemenangan kandidat tertentu.
Quick count itu sebenarnya alat verifikasi, bukan alat untuk klaim kemenangan resmi Share on XBerdasarkan hal tersebut, hasil hitung cepat masih belum bisa dijadikan sebagai mengklaim kemenangan secara resmi. Hitung cepat ini hanya bisa jadi patokan sementara untuk memverifikasi hasil resmi dari KPU.
Jadi ya kalau merujuk ke hal-hal tersebut, benar kata bapak-bapak yang bertarung sebagai capres di tahun ini. Kandidat nomor urut 01 Pak Joko Widodo (Jokowi), berpesan bahwa sebaiknya kita semua menunggu hasil resmi penghitungan dari KPU.
Hal yang mirip diungkapkan juga oleh kandidat nomor urut 02 Pak Prabowo Subianto. Mantan Danjen Kopassus ini meminta para pendukungnya untuk terus mengawal penghitungan resmi dari KPU mulai dari tingkat TPS dan terus hingga tingkat nasional.
Pada akhirnya, terserah mau percaya atau tidak percaya sama hasil quick count. Buat yang percaya, ingat, ini hasil hitung cepat bukan hasil final. Hitung cepat hanya sekadar patokan untuk memantau pergerakan suara di lembaga resmi.
Kalau mau selebrasi kemenangan, tetap harus tunggu hasil resmi KPU di tanggal 22 Mei nanti. Pokoknya, kawal terus penghitungan suara dan jangan terburu-buru klaim ini itu. (H33)