Berdasarkan data Kementerian PU, 22 daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia sudah rusak dan kritis. Sebagian besar DAS itu berada di Pulau Jawa.
pinterpolitik.com – Senin, 9 Januari 2017
MALANG – Banjir bandang yang melanda sejumlah daerah, akhir-akhir ini, disebabkan rusaknya kawasan konservasi tangkapan air. Oleh karena itu, perbaikan kawasan tangkapan air merupakan suatu keharusan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basoeki Hadimoeljono mengemukakan hal itu saat mengunjungi kawasan tangkapan air DAS Brantas di Arboretum, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (6/1/2017).
Ia mengingatkan banjir Bima (Nusa Tenggara Barat), banjir Garut (Jawa Barat), dan banjir Pati (Jawa Tengah), semua karena arboretumnya rusak. Bahkan, banjir di Kabupaten Pasuruan, tepatnya di Kecamatan Purwosari, yang sempat memutus jalan utama Surabaya – Malang, Kamis (5/1/2017), disebabkan rusaknya hutan yang menjadi kawasan tangkapan air.
Menurut Menteri, berdasarkan data di Kementerian PU, 22 daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia sudah rusak dan kritis. Sebagian besar DAS itu berada di Pulau Jawa.
Untuk memulihkan kawasan tangkapan air yang rusak, Basoeki menyebutkan, berkerja sama dengan berbagai pihak. Terutama yang berkaitan dengan penanaman pohon dan pelestarian lingkungan. Selain itu, membangun berbagai cek dam.
Menteri mengatakan di DAS Brantas ada komunitas-komunitas pecinta sungai. Tidak hanya faunanya saja, tapi kita juga ingin memberikan kepedulian kepada masyarakat yang menjaga kawasan tangkapan air dan DAS Brantas, katanya. (Kps.com/E19)