“Sesungguhnya manusia adalah arus yang tercemar.” ~Friedrich Nietzsche
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]enunggu munculnya sosok Wakil Gubernur DKI Jakarta tuh udah kayak nunggu Cinta dan Rangga bersatu, perlu ratusan purnama terlewati. Ckckckck.
Ada seorang tokoh politik Indonesia yang sebenernya udah ngebet banget pengen jadi wagub. Terus ceritanya kemarin doi sowan ke Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi. Hey, hey, siapa dia? Iyaaa betul, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik. 100 poin buat kamu!!!
Dari beberapa kandidat yang digadang-gadang menjadi pengganti Sandiaga Uno, bapak-bapak satu ini emang yang paling ngotot. Kan jadi bikin penasaran, emang kalau dapat kursi wagub mau ngapain sih Pak? Coba jujur dulu deh sama aku. Please… Hehehe.
Dalam kesempatan tersebut, Taufik menyampaikan kepada Prasetio bahwa dirinya telah diputuskan jadi bakal calon wagub yang diusung dari DPD Gerindra. Ya, walau keputusannya masih di tingkat DPD, Taufik meyakini keputusan DPP akan sejalan yakni mencalonkan dirinya sebagai wagub.
Waduh, mending pastiin dulu deh. Nanti kalau ternyata Bapak cuma kegeeran kan bahaya. Bisa muncul tagar #HariGagalNjabat nanti. Wkwkwk.
Andai Mohammad Taufik jadi wagub DKI Jakarta, apa yang akan kamu lakukan? Share on XSelain itu, Taufik juga ingin meminta restu dari Prasetio sembari bersilaturahmi. Taufik mengatakan kalau Prasetio meminta dirinya untuk mengikuti aturan dan mekanisme yang berlaku terkait pengisian jabatan wagub.
Prasetio meminta masing-masing partai, baik Gerindra ataupun PKS menyiapkan satu calon untuk dipertimbangkan dalam sidang paripurna.
Eh iya, sebelumnya calon wagub DKI dari PKS, Agung Yulianto kan juga sudah pernah datang ke rumah dinas Pak Prasetio. Ku ingat banget deh, waktu itu beliau memberikan buku berjudul ‘Kebijakan Ahok’ karya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai buah tangan. Terus kalau Pak Taufik dikasih oleh-oleh apa dong?
Ternyata nggak dikasih apa-apa gengs. Wkwkwk. Tapi nggak apa-apa, dibanding buku, wejangan-wejangan Pak Ketua DPRD tentu lebih berharga. Ups…
Konon, alasan tidak diberikannya buku kepada Taufik karena dianggap sudah tahu seluk-beluk kebijakan Ahok. Sudah paham masalah Jakarta. Sudah tahu tugas pemimpin daerah Jakarta.
Hmm, kalau emang paham, tapi kok kemarin bilang kalau kita nggak perlu ada wagub baru ya? Hmmm (E36)