Site icon PinterPolitik.com

Pemimpin Kosmetik Ala Sohibul

Pemimpin Kosmetik Ala Sohibul

Istimewa

“Kita harus mencari pemimpin yang otentik bukan pemimpin ‘kosmetik’. Pemimpin otentik lahir melalui proses. Pemimpin ‘kosmetik’ lahir karena dipoles.” ~ Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman.


PinterPolitik.com

[dropcap]T[/dropcap]ak hanya artis yang pintar mencari sensasi untuk mendapatkan perhatian publik. Ternyata para politisi juga terlihat sering melakukan hal yang sama. Seperti halnya yang dilakukan oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman baru-baru ini, dalam cuwitannya di twitter.

Tapi apa sih kicauannya sampai bikin Warganet gemes? Sebenarnya sih biasa aja cuwitannya, cuma karena seorang Presiden PKS yang ngetwit, ya jadi menarik banyak perhatian deh. Sohibul baru-baru ini berkicau tentang pencalonan presiden. Katanya tuh, kita harus cari pemimpin yang otentik, bukannya yang ‘kosmetik’. Lah, apaan lagi nih pemimpin ‘kosmetik’, pemimpin yang suka bersolek gitu ya?

Sohibul menjelaskan kalau pemimpin otentik itu adalah mereka yang lahir dari suatu proses yang panjang. Jadi mereka-mereka ini udah melalui tempaan yang berulang-ulang dan sudah teruji integritasnya sebagai seorang pemimpin. Sedangkan pemimpin kosmetik, merupakan mereka yang muncul karena dipoles. Ya semacam pemimpin karbitan gitu deh hahaha.

Rasa-rasanya cuwitan Sohibul bagai ‘menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri’. Coba aja liat banyak Warganet yang berkomentar miring terhadap cuwitannya. Ya gimana gak gitu? Cuwitan Sohibul seakan ambigu dan bermakna ganda. Siapa coba gerangan sosok yang dimaksud? Bisa jadi sih Sandiaga Uno termasuk, dia kan pernah pakai pelembab bibir saat lagi konferensi pers. Cucok banget tuh.

Memang gak bisa dipungkiri, masyarakat Indonesia masih ada yang memilih pemimpin dari faktor perawakannya yang aduhai. Semisal, figur artis yang seringkali menghiasi Pemilu calon kepala daerah. Hanya dikitlah dari artis-artis itu yang berkompeten di bidangnya. Tapi buktinya lumayan banyak tuh yang memenangkan hati pemilihnya. Tapi maksud cuwitannya bukan merujuk ke AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) kan? Kalau menurut Sohibul, AHY ini termasuk pemimpin karbitan gak ya?

Apa yang dikicaukan Sohibul sebenarnya patut diapresiasi. Pemimpin yang tipikal ‘kosmetik’ memang akan terlihat bagus dan menawan dari luar tapi suram di dalam, karena bungkus tak sesuai isi. Gak mau kan masyarakat kecewa setelah salah memilih pemimpin? Jangan sampai kasusnya seperti kekecewaan customer saat unboxing handphone tapi isinya sabun kotak. Kalau kata Cita Citata, ‘Sakitnya tuh di sini’. (K16)

Exit mobile version