“Cita-cita demokrasi kita lebih luas, tidak saja demokrasi politik, melainkan juga demokrasi ekonomi. ~Bung Hatta
PinterPolitik.com
[dropcap]D[/dropcap]alam acara deklarasi dukungan dari alumni sejumlah kampus beberapa waktu lalu Jokowi menegaskan pentingnya memilih pemimpin berpengalaman untuk membangun negara ini.
Doi pun sempat nostalgia sesaat. Katanya waktu awal menjadi presiden, rasanya pusing banget, karena belum memiliki pengalaman di pemerintahan. Kira-kira maksudnya apa coba? Apakah Jokowi tidak ingin lawan politiknya, Prabowo Subianto, merasakan kesukaran yang ia rasakan sebagai pemimpin ‘newbie’ kala itu?
Kata Jokowi, pilih pemimpin itu nggak boleh coba-coba. Harus yang sudah berpengalaman. Lah, dulu doi dipilih memang sudah berpengalaman? Kalau harus memilih pemimpin yang pernah jadi presiden, harusnya Presiden Jokowi tidak pernah ada. Susilo Bambang Yudhoyono aja terus yang jadi presiden. Wkwkwkwk, ya kali deh.
Jadi pemimpin seperti apa yang paling ideal untuk memimpin rakyat Indonesia tercinta? Share on XMenanggapi pernyataan Jokowi, cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno mengaku heran. Menurutnya akan sangat aneh kalau ada pernyataan tidak boleh mencalonkan diri kalau belum pernah memimpin negara. Kalau gitu nggak perlu ganti-ganti presiden dong? Sedangkan aturan di negari ini batas memimpin negara hanya dua periode.
Dari para memilih pemimpin yang pernah memimpin, kata Sandi, rakyat lebih membutuhkan pemimpin yang bisa menghadirkan solusi dari permasalahan bangsa, yang menurutnya tidak ditunjukkan oleh pemerintahan Jokowi.
Ehhh tunggu dulu. Jadi selama ini apa yang dilakukan Jokowi tidak ada yang berguna gitu? Kebijakannya bukan merupakan solusi bangsa ini gitu? Terus kenapa elektabilitas doi masih lebih tinggi dari Bang Sandi ya? Hmmm, jadi gantian saya yang heran ini. Hehehe.
Ohh ternyata bukan begitu maksudnya. Menurut Sandi, pemerintahan Jokowi sudah bekerja sangat keras, tapi masih belum sanggup menyelesaikan permasalahan bangsa yang selama ini ada. Karena itu, dirinya bersama Prabowo hadir di Pilpres 2019 untuk menuntaskan hal itu. Eaaa, seperti itu Pemirsa. Percaya nggak yaaa?
Kalau menurut eik sih mau pilih siapa pun juga kita tetap nggak dikasih garansi apakah pemerintahan yang akan dipimpinnya nanti bisa membawa kemakmuran atau nggak. Yang rakyat punya itu hanyalah kewajiban, untuk memilih orang-orang yang kelak bisa disalahkan. Itu saja. Hiya, hiya, hiya. (E36)