HomeDuniaPembunuhan Jong Nam, Seorang WNI Terlibat?

Pembunuhan Jong Nam, Seorang WNI Terlibat?

Kepolisian Malaysia menyebutkan, Nam sedang berada di bandara menunggu penerbangan ke Makau, Senin lalu. Tiba-tiba seseorang mendekati dan memegang wajahnya dari belakang. Setelah itu dia merasa sakit dan mencari pertolongan ke meja informasi.


pinterpolitik.com

KUALA LUMPUR – Kepolisian Malaysia secara terpisah menangkap tiga orang yang diduga terkait dengan kasus kematian Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Seorang di antaranya perempuan berpaspor Indonesia. Jong Nam tewas di Bandara Kuala Lumpur, Senin (13/2/2017).

Tersangka ketiga ditangkap, Kamis (16/2) setelah sebelumnya diringkus dua perempuan, yakni Doan Thi Huong (28), warga Vietnam, dan Siti Aishah (25), berpaspor Indonesia. Menurut Straits Times tersangka ketiga, pria warga Malaysia,  disebut-sebut pacar Siti.

Kepala Polisi Negara Bagian Selangor, Datuk Abdul Samah Mat, mengatakan, tersangka ketiga masih dimintai keterangan untuk mengetahui seberapa besar dia mengetahui kegiatan pacarnya itu. Dia diyakini bukan  salah satu tersangka utama.

Di Jakarta, Kamis, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, pemerintah masih mendalami informasi dugaan seorang warga negara Indonesia terlibat dalam pembunuhan Kim Jong Nam.

Merujuk berita media massa, Polisi Malaysia, Kamis pukul 02.00 waktu setempat, menangkap Siti Aishah. Sebelumnya, polisi menangkap Doan Thi Huong. Kedua perempuan itu ditangkap secara terpisah oleh tim penyidik Malaysia.

Kim Jong Nam diduga disuntik dengan zat kimia beracun di terminal Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) 2, Senin lalu. Sumber lain menyebutkan, perempuan tersebut menyemprotkan cairan mengandung racun ke wajah Kim Jong Nam di terminal KLIA 2.

Pemerintah Korea Utara hingga saat ini belum memberikan pernyataan terkait kasus pembunuhan putra mantan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Il itu.

Baca juga :  Dunia: Let's Work Together, Prabowo!

Jong Nam sempat diperkirakan menjadi pewaris takhta Kim Jong Il, namun gagal. Dia pun “membelot” dari Korut dan hidup di pengasingan. Kepada media, lelaki itu sempat mengungkapkan penentangannya atas proses suksesi di Korut yang mengangkat Kim Jong Un.

Kedutaan Korut di Malaysia juga tak bersedia memberikan keterangan. Namun,  sumber di Beijing, Tiongkok, yang memiliki kedekatan dengan Korut dan Pemerintah Tiongkok, menyebutkan Korut tak terlibat dalam pembunuhan ini, seperti diberitakan Reuters, Kamis.

Kepolisian Malaysia menyebutkan, Nam sedang berada di bandara untuk menunggu penerbangan ke Makau, Senin lalu. Tiba-tiba seseorang mendekati dan memegang wajahnya dari belakang. Setelah itu dia merasa sakit dan mencari pertolongan ke meja informasi.

“Penyebab kematian sangat kuat diduga akibat serangan racun,” kata  anggota parlemen Korea Selatan, Kim Byung-kee, yang mendapat informasi dari agen mata-mata negaranya.

Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur  memeriksa keaslian paspor Indonesia yang dimiliki Siti. Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI), Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan, KBRI Kuala Lumpur telah meminta informasi dari otoritas keamanan Malaysia terkait kasus yang melibatkan perempuan berpaspor Indonesia itu.

KBRI telah meminta akses kekonsuleran kepada Pemerintah Malaysia untuk dapat memberikan pendampingan untuk memastikan hak-hak hukumnya terpenuhi.

Dikabarkan, Malaysia bersedia memulangkan jenazah Kim Jong Nam sesuai dengan permintaan Korea Utara. Namun, Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, Kamis (16/27), mengatakan, Korut harus mengikuti beberapa prosedur.

Ia mengatakan, masih ada beberapa “prosedur yang harus diikuti” terkait pemulangan jenazah kakak tiri Jong Un tersebut. (Kps/E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Dengarkan artikel ini: Dibuat dengan menggunakan AI. Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok...

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...