“Kita, generasi kita ditugaskan untuk memberantas generasi tua yang mengacau.” – Soe Hok Gie
PinterPolitik.com
[dropcap]W[/dropcap]alau sosok pemimpin dibekali partai dan uang yang banyak, namun tidak cakap untuk memimpin tentu akan kelimpungan juga. Makanya akan melahirkan kepemimpinan yang gagal.
Nah kalau sekarang eranya justru terbalik, ketika mau jadi pemimpin itu ga penting kualitas kepemimpinannya yang penting punya duit, heheheh katanya loh ini, katanya wkwkwk. Jangan tersungging ah, eh tersinggung wkwkwk.
Dari hal ini ternyata membuat kaum muda ingin terjun juga ke wilayah politik. Salah tidak? Ya engga lah, karena anak muda punya nilai lebih yang tidak dimiliki generasi lama.
Kalau anak muda yang mimpin itu kelebihannya apa coba? Supaya asyik aja gitu daerahnya, jadi ga kaku kaku banget. Hehehe
Para anak muda didorong untuk berani memimpin karena sosoknya yang kreatif dan memiliki pendekatan kepemimpinan yang lebih kekinian sehingga akan mengantarkan pada suatu perubahan yang lebih baik.
Contoh pemimpin di dunia juga sudah terpotret dari generasi muda seperti Sebastian Kurz, Emmanuel Macron, Zumi Zola, Muhammad Syarial, Emil Dardak, dan sosok pemimpin muda lainnya.
Bahkan, di Semarang ada pelajar SMA yang sudah menjadi Bupati. Wowwww! Bukannya mikirin Ujian Nasional malah ngurusin politik hehehehe.
Selangkah Lagi, Siswa SMA Ini Jadi Bupati Semarang https://t.co/Q1BIS47o0R
— Kompas.com (@kompascom) 23 November 2017
Ah, tapi sayangnya pelajar ini Bupati bohongan doang dan hanya berlaku sehari saja. Hmmm.
Etttt tapi berani juga ya. Hahaha. Caranya gimana sih?
Awalnya siswa ini mengirimkan surat kepada Bupati Semarang untuk keinginannya merasakan jadi Bupati. Nah loh, ternyata direspon sama Bupati benerannya. Hayooo…
Canggih lah ya, biar ngerasain juga pusingnya jadi Bupati, Walikota, Gubernur, apalagi Presiden. Kira-kira ketagihan ga ya? Wkwkwkwk.
Kayanya sih ketagihan naik mobil dinasnya aja ya wkwkwk. Kalau mikirin masalahnya sih kayanya ogah deh wkwkwk. (Z19)