“Ketenangan merupakan sumber kekuatan yang besar” ~ Lao Zu
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]DIP meminta seluruh partai koalisi tak ngotot untuk memasangkan pimpinannya sebagai cawapres Joko Widodo (Jokowi). Politikus Ario Bima khawatir jika masing-masing parpol saling memaksakan kehendak, persatuan koalisi bisa terpecah.
Ish..ish..ish… roman-romannya lagi ada yang waswas nih. Lah eike kira mah udah klop banget gitu. Sandiwarakah selama ini? Azekkk…
Emang sih, menjelang penutupan pendaftaran capres-cawapres, situasi politik jadi makin hot. Belum lagi ada yang main tikung-menikung, ancam-mengancam, weleehhh, eike aja yang ngeliat capek.
Hmm, eike jadi penasaran, emang partai mana sih yang masih posesif?Jangan-jangan… Hehehe.
Iya, beberapa waktu lalu kan sempet ada yang heboh, katanya bakal keluar koalisi kalau keinginan ulama untuk mencalonkan Cak Imin tidak dipenuhi. Ehhh… kok jadi nyebut nama Cak Imin. Maaf nih suka keceplosan. Woles aja yaaa, toh keliatan juga siapa aja yang paling berambisi maju Pilpres. Hihi.
Ya, kalau situasinya udah mulai bikin gerah begitu, PDIP harus menemukan formula penyejuk yang pas. Kalau kata Bima, perlu adanya penguatan visi-misi koalisi, biar adem kembali. Nah, kalau masih kurang adem, coba aja pake kipas angin. Wkwkwk ya kali dah…
Ngomong-ngomong soal Cak Imin, Bima mengaku sudah ada kesepakatan baru antara PDIP, PKB, dan para kiai NU.
Lagipula, representasi kader NU cukup banyak mendapatkan posisi di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Bima menyebut setidaknya terdapat tujuh pos menteri dan kepala lembaga yang diisi oleh kader NU. Udah adem lagi dong ya? Asik dahhh…
Eh tapi nih ya Pak, kalo bisa pilih susunan kabinetnya jangan cuma pesenan partai-partai pendukung aja dong. Kita butuh menteri-menteri yang emang ahli, bisa kerja, dan bebas korupsi! Ini ngingetin aja loh, takut Pak Presiden khilaf bikin keputusan. Hehe.
Ya gimana dong, masyarakat punya banyak kepercayaan dan harapan di negeri ini, tapi sayangnya sulit menemukan orang baik untuk ditempatkan pada kepercayaan dan harapan tersebut. Mungkin Bapak bisa bantu menemukan.
Woles aja, jangan terlalu pusing sama ancaman partai politik, yang harus dipusingkan itu kepentingan rakyat. Hehe. (E36)