“Kadang mengalah dan meminta maaf itu lebih baik, daripada menjelaskan segalanya kepada orang yang tak mau mengerti.”
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]antan Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto kembali menjadi ‘penyanyi’ dalam sidang kasus korupsi KTP-el. Kini, giliran dua politikus PDI Perjuangan yang kecipratan nyanyian Setya Novanto.
Menariknya, nama dua politikus PDI Perjuangan ini tercatat menjabat sebagai Menteri Koordinator dan Sekretaris Kabinet. Wadidawww, sangat mengejutkan. Apakah akan menggoyang posisi mereka di akhir periode ini? Goyang teruuusss, weleeeeh weleeeh.
Mereka adalah Puan Maharani dan Pramono Anung. Tapi, seperti juga politikus lain yang disebut terlibat dalam kasus korupsi, biasanya hanya punya dua jawaban aja sih, yaitu membantah atau tak mau berkomentar. Heuuhhh.
Tapi benar juga loh, dua nama yang udah disebut Setya Novanto itu ternyata memberikan reaksi yang berbeda. Kalau Puan Maharani lebih memilih diam, sementara Pramono membantah. Hmmm, sudah diduga, uhuuukkk, uhuuukkk.
Bantahanpun bukan cuma disampaikan oleh dua politikus itu, tapi Sekjen PDI Perjuangan pun ikut – ikutan membantah pernyataan Setya Novanto. Hadeuuuh, membela kolega ya, membela gitu emangnya Sekjen tau apa yang dilakukan keduanya? Atau asal bela aja? Ehmm, ga tau deh gimana.
Yang lebih kocaknya lagi, Sekjen PDIP bilang bahwa ga mungkin PDIP itu terlibat dalam kasus KTP-el karena kan itu proyek lama dan pada saat bersamaan PDIP lagi jadi oposisi selama 10 tahun, apalagi PDIP ga punya menteri di dua periode itu.
Lah kan proyek KTP-el bukan cuma urusan Menteri doang, ini kan dikerjakan melalui proses legislasi juga kali ah, hadeuuuhh. Tapi bolehlah menyangkal kalau ga punya menteri jadi ga mungkin PDIP terlibat. Tapi kalau peran PDIP yang ada di parlemen gimana? Ga ada kader PDIP emang? Ahhh masa sih?
Setelah tahu Sekjen PDIP yang mengelak begitu, akhirnya para politikus partai politik lain menyerang PDIP, emangnya kalau urusan kompromi pemufakatan jahat atau mau korupsi mengenal kata oposisi gitu? Ahhh syudahlah.
Hmmmm, yang penting bukan lingkar koalisi atau oposisi kan, yang penting untung dan bisa memperkaya diri, bukannya kalau koruptor begitu? Weleeeeh weleeeeh. (Z19)