Site icon PinterPolitik.com

PDIP-Gerindra, Siapa yang Pembohong?

dana pilgub jokowi

Megawati dan Prabowo. (Foto: Redaksi Indonesia)

“Satu kebohongan menghancurkan seluruh reputasi integritas.” ~Baltasar Gracian


PinterPolitik.com

[dropcap]T[/dropcap]ak bisa dipungkiri, untuk memimpin di negeri membutuhkan modal yang tidak sedikit. Makanya peres banget kalau ada politisi yang bilang ingin maju sebagai pemimpin tanpa mengeluarkan uang, hanya mengandalkan kepercayaan rakyat. Caileeehhh, rakyat bisa tahu situ siapa begimana caranya kalau nggak pakai duit? Kampanye via grup WhatsApp juga butuh modal buat beli paket data internet keileess

Terus apakah Presiden Joko Widodo benar-benar pernah maju di Pilgub tanpa biaya? Pas debat capres-cawapres perdana kemarin doi ngomong begitu kan? Ehhh, sekarang barisan mantan pendukung Jokowi malah pada teriak-teriak ‘Jokowi bohong!’ ‘Jokowi kacang lupa kulit’, blablabla. Semoga telinganya nggak meledak ya, Pak. Soalnya suara rakyat masih perlu didengar. Hehehe.

Jujur aja ya, eik ini sebenarnya pusing banget gegara permasalahan dana Pilgub Jokowi ini. Eik juga nggak tahu, apakah kubu Prabowo Subianto yang kelewat lebay dan playing victim, atau kubunya Jokowi yang emang nggak tahu berterima kasih.

Satu-satunya jalan agar kegaduhan ini lekas selesai adalah pembuktian. Dengan bukti, masyarakat akan bisa menilai secara objektif. Ya, walaupun eike yakin, pembuktian cuma akan memunculkan kegaduhan yang lain. Tapi setidaknya, rakyat kan bisa tahu siapa yang paling benar. Hehehe.

Jangan sibuk aku-mengakui aja, buktikan! Share on X

PDIP baru saja mengatakan siap jika ingin melakukan audit anggaran dana kampanye Jokowi-Ahok di Pileg 2012. Mereka ingin membuktikan pengakuan Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, sebagai pendonor Jokowi kala itu, tidak benar.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, kalau pada waktu itu memang nggak ada bayar membayar. Pilkada menurutnya adalah pertarungan gagasan. Karena itu, pihaknya mengaku siap untuk melakukan audit.

Kalau kata Hasto, saat itu dana kampanye Jokowi-Ahok dilakukan dengan cara gotong-royong. Dari uang rakyat, bukan dari investor yang mengharapkan timbal balik atas investasi yang diberikan.

Hmmm, terserah deh Pak Sekjen mau ngomong apa. Kalau memang mau diaudit, yuk, dipercepat. Biar tidak ada lagi dusta dan prasangka diantara kita. (E36)

Exit mobile version