Dalam rangka mencari cawapres Jokowi, PDI Perjuangan berencana akan sowan ke partai-partai koalisi Jokowi lainnya.
PinterPolitik.com
“Ketika Anda bersikap agresif, Anda akan rentan dengan kesalahan.” ~ Mario Andretti
[dropcap]S[/dropcap]ebagai partai yang pertama kali mengusung Jokowi sebagai presiden di Pilpres lalu, sepertinya PDI Perjuangan punya “beban” khusus untuk melanggengkan kuasa petugas partainya. Entah mengapa, Mama Mega repotnya jadi kayak mau mantu lagi aja. Padahal kan, anaknya udah gede. Harusnya udah bisa cari pasangan sendiri dong ya?
Ya begitulah nalurinya emak-emak. Mau ketemu Jokowi aja repotnya setengah mati. Bawain segala macam makanan lah, padahal Jokowinya aja badannya kurus kering begitu. Makannya pasti ga banyak lah. Paling cuma diicap icip doang, tapi bayarannya yang mahal banget. Ya biasalah emak-emak, pasti ada aja tuntutannya kan? Hmm.
Tapi berhubung PDI Perjuangan itu udah mentitelkan diri sebagai “emaknya” Presiden, ya udah, Jokowi juga cuma bisa usap-usap kening doang dah. Begitu juga urusan calon pasangannya di Pilpres nanti, walau Jokowi udah punya tim khusus pencari pasangannya, Mama Mega juga engga mau kalah bikin tim pencari cawapresnya sendiri.
Masa depan Jokowi di 2019 nanti, memang menentukan masa depan Mama Mega juga sih. Secara si Mama enggak punya “anak kandung” sendiri yang bisa membawa nama partainya ke jenjang kekuasaan tertinggi. Yang jadi menteri aja begitu, apa yang di dalam kandang aja kan? Jadi, Jokowi lah harapan Mama satu-satunya, uuugh!
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nasidik mengatakan Hasto Kristiyanto adalah juru bicara yang buruk bagi PDIP. Serangan tersebut dinilai tidak menyentuh akar persoalan.
— RumahAksara™ (@didienAZHAR) March 29, 2018
Hebatnya, PDI Perjuangan juga lebih sering sowan ke partai-partai yang udah pasti dukung “anaknya” itu. Bisa jadi, Tim Mama ini lagi membawa “buah tangan” lobi-lobi buat mereka. Katanya sih, biar koalisinya makin kuat jadi kudu disambangin satu-satu. Padahal sih, hmmm, hasilnya belum tentu baik. Dengan Demokrat misalnya.
Kabarnya, berdasarkan curhatan burung Bulbul, partai yang punya putra mahkota lagi naik daun ini, sikap PDI Perjuangan kurang bersahabat. Wew, mengapa begitu ya? Padahal, Jokowi kayaknya ada rasa tuh sama AHY, tapi kok PDI Perjuangan sikapnya malah jutek gitu? Jangan-jangan ama yang lain begitu juga? Gahwaat dungs kalo gitu.
Pantesan, lama-lama para calon cawapres Jokowi mulai pada mental semua. Liat aja Cak Imin, dia sampai mengancam “belok kanan” ke Gerindra segala. Walau Prabowo sendiri belum tentu juga mau sih ama dia, uhuk uhuuuk! Tapi kalau begini kan, koalisi bisa pecah. Apa Mama Mega masih keukeuh supaya Budi Gunawan yang jadi cawapres? Heleuuh, ngotot amat sih? Emang ada apaan sih dengan dia? Eh!
Gara-gara sepak terjang sang Mama, Jokowi kan jadi makin puyeng. Tapi masa iya sih, Jokowi manut aja dibegituin? Emangnya Jokowi enggak bisa apa lepas dari “terkaman” PDI Perjuangan? Mengapa pula partai banteng itu jadi terlalu agresif dengan pasangannya Jokowi? Apa takut kalau kontrol mereka akan meredup kelak? Widiiw, paranoid banget ya. (R24)