Site icon PinterPolitik.com

PBB, Tempat Kader ‘Buangan’

PBB, Tempat Kader ‘Buangan’

Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB). (Foto; Tribunnews)

“Partai itu tidak perlu banyak anggota, sedikit saja jumlahnya, asal paham, militan, menguasai keadaan, serta memahami teori-teori perjuangan.” ~ Syahrir


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]artai politik sedang gemar sekali mempertontonkan kompilasi konflik dan perseteruan. Mengapa begitu? Mungkin biar terlihat ada dinamikanya kali ya, weleeeh weleeeh.

Semisal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), capek kan mendengar, melihat dan merasakan konfliknya. Dualisme kepengurusan lah atau apa lah. Ketuanya, Djan Faridz atau Romahurmuziy. Yang sah itu hasil muktamar mana? Ahhh syudahlah.

Konflik itu ga ada mendidiknya sama sekali untuk rakyat. Ada urusan sama rakyat juga engga, urusannya sih kan cuma urusan kekuasaan diantara mereka.

Weeeiittsss, tapi jangan lupa, di tengah mereka yang sibuk berantem, mereka juga jadi kontributor beban bagi negeri. Masa partai politik malah ngasih beban sih, bukannya ngasih apa kek perubahan kek, malah ngasih beban yang bikin pusing aja.

Alhasil, ternyata bukan cuma masyarakat yang pusing dan jenuh dengan konflik PPP. Tapi, untungnya masih ada kader – kader PPP yang tak ingin terus – menerus berada di lingkaran konflik.

Maka muncullah solusi, kini kader PPP yang jenuh dengan konflik itu ramai – ramai pindah menjadi kader Partai Bulan Bintang (PBB). Waduh, jadi kutu lompat berjamaah? Weleeeh weleeeh.

Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum PBB yang saat itu menerima kunjungan dari kader PPP itu tak bisa berbuat banyak. Entah yang dinamakan durian runtuh artinya keberuntungan atau justru malah sakit kena durinya, hmmm.

Harusnya sih dibikin seleksi atau ada tahapannya kek, masa segampang itu masuk PBB. Wedeeew, tapi katanya sih Yusril diiming – imingi akan dapat jutaan kader PPP yang akan masuk ke PBB.

Kalau gitu caranya PBB jadi tempat buangan kader – kader yang ga punya tempat bernaung dong, hadeuuh, kalaupun nanti gabung di PBB, yang jelas mereka bukan kader ideologis PBB.

Mendingan Yusril belajar memaknai apa yang dikatakan Sutan Syahrir, kalau jumlah jumlah anggota di partai politik itu ga penting, yang penting itu berisi kader ideologis yang paham betul arah perjuangannya mau dibawa kemana.

Kalau kader yang pragmatis sih ga usah dirawat PBB, mendingan balikin lagi aja ke PPP. Dan bilang, maaf PBB hanya menerima kader ideologis, ga terima transferan asal – asalan begitu, weleeeh weleeeh. (Z19)

Exit mobile version