“Golkar menawarkan karya dan kerja nyata, bukan retorika ideologis yang kaku dan membeku dalam zaman yang lalu. Suara rakyat adalah suara Golkar. Suara Golkar adalah suara rakyat.” ~ Aburizal Bakrie, Mantan Ketua Umum Golkar (2009–2014)
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]iapa yang tidak tahu Partai Golongan Karya (Golkar), partai berlambangan pohon beringin ini termasuk partai tertua peserta pemilu. Sejak didirikan 20 Oktober 1964 Golkar telah 10 kali menjadi partai peserta pemilu. Tapi seiring dengan perkembangan waktu Golkar bisa dikatakan ‘melahirkan anak-anak partai baru’ yang serupa.
Dari daftar 14 nama partai peserta Pemilihan Umum 2019. Ada beberapa nama partai yang memiliki garis keturunan dengan Partai Golkar.
(1) Partai Beringin Karya (Berkarya) didirikan oleh Tommy Soeharto pada 5 Juli 2016; (2) Partai Nasional Demokrat (NasDem) didirikan oleh Surya Paloh pada 6 Februari 2011; (3) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) didirian oleh Prabowo Subianto pada 6 Februari 2008; (4) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) didirikan oleh Wiranto pada 21 Desember 2007.
Beberapa nama pendiri partai tersebut, baik Tommy Soeharto, Surya Paloh, Prabowo Subianto, dan Wiranto merupakan anggota partai Golkar yang tercatat pernah mengikuti pencalonan Ketua Umum Golkar pada Munas 2004 dan 2009. Hasilnya? Ya gitu deh, keempatnya gagal meraih pucuk pimpinan sebagai Ketua Umum Golkar.
Mangan Kupat Numpak Sepur
Nomer Papat Siap Tempur#Golkar4Indonesia pic.twitter.com/iAtCx1EyI2— M.Misbakhun (@MMisbakhun) February 18, 2018
Menjadi Ketua Umum sebuah partai merupakan hal yang sangat prestise, apalagi menjadi ketua umum Partai Golkar. Wow Banget itu. Meski gagal, tapi sepertinya semangat mereka tidak padam loh. Toh terbukti satu persatu dari mereka akhirnya mendirian partainya sendiri. Tapi apakah bisa dikatakan Golkar sedang menerapkan politik dengan beragam wajah? Ya semacam diversifikasi produk gitu, bedanya kali ini diterapkan di Partai Politik.
Jadi dengan kata lain, apapun pilihan partaimu nanti, jika pada akhirnya memutuskan untuk memilih satu diantara empat partai di atas, ya kurang-lebih kamu memilih Partai Golkar lah. Hahaha. Tapi ya ga serta-merta gitu juga sih. Toh visi-misi keempat partai ini tidak sama persis dengan ‘Partai Ibunya’.
Dan tidak menutup kemungkinan dalam tarik menari kepentingan politik pada Pemilu 2019 nanti, keempat partai ini memiliki kesamaan pandangan. Semacam kibarkan semangat Golkar apapun warna bendera Politikmu. Hahaha. (K16)