Site icon PinterPolitik.com

Partai Berkarya Tampung Pembunuh?

Partai Berkarya Tampung Pembunuh?

Istimewa

“Betul, Pak Polly menjadi anggota Partai Berkarya ketika proses verifikasi KPU. Beliau punya hak dan kewajiban yang sama dan dijamin oleh negara. Ingat ya, setiap warga negara memiliki hak yang sama.” ~ Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Andi Picunang.


PinterPolitik.com

[dropcap]A[/dropcap]da yang ingat meninggalnya aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Munir Said Thalib pada 7 September 2004? Yup, almarhum meninggal dibunuh dengan racun saat berada di Pesawat GA-974 dalam perjalanan menuju Amsterdam, Belanda. And you know what? Pembunuh itu sekarang menjadi anggota salah satu partai peserta Pemilu 2018. Waduh waduh, ada partai yang nampung pembunuh? Serem ih.

Kalau partai sebelah terkena isu negatif sebagai partai yang menampung orang-orang Partai Komunis Indonesia (PKI), nah partai yang satu ini sekarang diisukan menampung pembunuh. Lebih tepatnya sih mantan ya, toh pelakunya udah sempat divonis dan kini sudah bebas bersyarat.

Siapa dia? Yup, dia adalah Pollycarpus Budihari Priyanto, eks pilot Garuda Indonesia yang terbukti bersalah dan telah menjalani masa tahanan selama 8 tahun atas vonis hakim selama 14 tahun penjara. Ia menghirup udara bebas sejak Jumat, 28 November 2014. Dan kini, dia menjadi bagian dari keluarga besar Partai Berkarya.

Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Andi Picunang berkelakar kalau Pollycarpus memiliki hak politik yang sama seperti warga negara lain pada umumnya. Jadi dia tidak mempersoalkan terjunnya Pollycarpus ke politik, melalui Partai Berkarya. Ngeliatnya, cuma bisa geleng-geleng ini mah. Hadeuh.

Gak hanya Pollycarpus loh, Muchdi Purwoprandjono, tersangka lain kasus pembunuhan Munir yang merupakan mantan Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) juga tercatat menjadi anggota Partai Berkarya. Ya meski gak terbukti bersalah, tetap saja sempat duduk dibangku pesakitan itu. Wedew.

Tapi yang menjadi pertanyaannya nih, kenapa joint-nya ke Partai Berkarya? Kenapa gak ke partai lain gitu? Boleh gak ya, kita berasumsi ini sebagai bentuk ucapan ‘terima kasih’ kepada Pollycarpus karena telah menyelesaikan misinya? What, misi apa ini? Ya misi konspirasi tingkat dewa gitu deh. Cuma dia, Tuhan dan kroni-kroninya aja yang tahu hahaha.

Kalau diperhatikan, Munir itu kan aktivis HAM, dahulu almarhum sering mengkritik sejumlah pelanggaran yang dilakukan di era Orde Baru. Dengan kata lain, Munir berseberangan dengan Pemimpin Orde Baru kala itu. Dan Pembunuh Munir kini berada di bawah naungan anak dari Pemimpin Orde Baru. Nah kan, ‘Oo Kamu katahuan’, kayak lagu Matta Band ya. wew. (K16)

Exit mobile version