Site icon PinterPolitik.com

Papa, Si Pemain Sirkus Handal

Ketua DPR RI, Setya Novanto (Foto: Rakyat Merdeka)

“Mau handal melakukan aksi akrobatik dan memukau penonton? Mulai kursus bersama Papa.”


PinterPolitik.com

[dropcap]A[/dropcap]ksi akrobatik yang menohok mata mengarah pada suatu pagelaran sirkus. Melompat dan bergerak tak karuan justru mengundang decak kagum penonton. Tujuannya untuk menghibur penonton.

Akrobatik atau yang akrab disebut permainan sirkus ini bukanlah hal yang mudah dilakukan karena memerlukan latihan yang serius dan berkelanjutan untuk bisa beraksi di depan para penonton.

Bahkan seorang pemain akrobat berlatih setiap hari hingga berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Untuk apa? Hal itu dilakukan oleh seorang pemain akrobat agar bisa sempurna dalam menampilkan pertunjukan sirkus.

Hmm, ingat ya kalau mau jadi pemain sirkus yang handal harus berlatih keras dan memiliki jam terbang yang tinggi.

“Belajar di waktu muda bagai mengukir di atas batu. Belajar di waktu tua bagai melukis di atas air.”

Ungkapan cocok untuk seorang anak agar giat belajar dan berlatih sirkus. Karena kalau sudah tua maka cenderung sulit menguasainya.

Dengan bimbingan Papanya, anak ini akan dibantu untuk menguasai seluruh aksi akrobat dalam sirkus sehingga ketika dewasa ia akan menjadi handal seperti Papanya.

Nah, Papanya ini memiliki kemampuan akrobat yang melebihi batas rata-rata. Kemampuannya sulit ditandingi oleh pemain akrobat yang lainnya. Bahkan, pemain akrobat lain tidak bisa menirunya.

Gaya andalan Papa ialah menghindar dari objek. Misalkan Papa melempar bola api. Tapi uniknya, Papa bukan menangkap atau membuat atraksi bola api. Namun justru menghindarinya dan akhirnya bola api jatuh dan membakar jerami yang ada di pagelaran sirkus.

Semua penonton merasa dirugikan akibat pertunjukan ini. Saling tuding menyalahkan Papa sempat jadi trending topic di twitter. Salahkah Papa? Ya engga lah. Kenapa? Karena penontonnya harus orang yang memahami permainan Papa.

Nah, kalau orang awam melihat itu pasti berkomentar ‘Huh merugikan sekali pertunjukannya!’. Tapi kalau bagi Papa ini merupakan penampilan akrobatik yang mengesankan.

Pusing kan? Memang kemampuan akrobat Papa tak bisa masuk ke nalar orang biasa dan dilihat hanya sekilas oleh kasat mata.

Penonton awam ini berbondong-bondong menuntut Papa menjawab sebenarnya apa sih yang ingin dipertontonkan Papa di atraksi itu.

Dan akhirnya Papa pun menjawab. Penampilan andalannya ini bernama akrobat E-KTP. Ko namanya begitu? Lah iya dong orang banyak banget akrobatnya dan atraksinya. Handal sekali. (Z19)

Exit mobile version