Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, mengatakan kalau kliennya masih belum bisa konsentrasi karena tidur terus selama pemeriksaan. Papa, lagi ngimpi ya?
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]etelah berhasil “digiring” Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) keluar dari rumah sakit, kini Papa Setya Novanto punya kamar tidur baru. Berbeda dengan ranjang di rumahnya yang membel dan besar, beberapa hari ini, Papa harus tidur di dipan yang keras dan super sempit.
Perubahan drastis dari kamar tidur pribadinya yang nyaman serta ranjang rumah sakit yang cukup empuk – karena berada di kelas VIP, ke dipan dengan kasur busa tipis di sel KPK, sepertinya membuat Papa mengalami kesulitan tidur. Akibatnya, selama menunggu dan diperiksa penyidik, Papa kerjaannya ketiduran melulu.
Mungkin dulu kalau di ruang sidang, Papa butuhnya bantal. Tapi di tahanan KPK, kebutuhan Papa lebih besar lagi, yaitu kasur! Soalnya, kata iklan-iklan, kenyamanan tempat tidur juga menentukan kualitas tidur seseorang, lho! Buktinya, akibat Papa engga bisa tidur nyenyak, akhirnya malah jadi ngantuk terus menerus.
BABAK BARU prmeriksaan KPK thd SetNov = Saat diperiksa SetNov TIDUR TERUS > https://t.co/YQyjJAie0U
— Fajar Alam (@fajaralam9) November 21, 2017
Tapi kalau dilihat dari kebiasaan Papa yang kerjaannya emang ketiduran melulu, baik di ruang sidang sampai di perkawinannya Kahiyang-Bobby, sepertinya agak naif kalau menyalahkan kasur di ruang tahanan KPK. Bisa jadi, penyakit ketiduran Papa cuma semakin parah aja levelnya.
Kalau kata psikolog-psikolog, bisa juga Papa lagi terkena sindrom Escape Reaction atau reaksi seseorang yang mempunyai penyesuaian diri salah, yaitu berupaya melarikan diri dari situasi yang timbul akibat kegagalannya. Jadi, setelah alasan sakitnya Papa gagal total, satu-satunya cara lain untuk melarikan diri ya tidur!
Cara melarikan diri dari kenyataan ini, juga bisa disebabkan akibat adanya rasa depresi. Dalam konsep pemikiran di kepala Papa, kenyataan bahwa ia tengah ditahan KPK bisa jadi dirasakan sebagai mimpi. Mimpi buruk tepatnya. Sehingga untuk melarikan diri dari mimpi itu, tubuhnya mengirimkan sinyal untuk terus menerus tidur.
Tapi sikap “kabur” ke alam bawah sadar Papa ini, menurut Jurubicara KPK Febri Diansyah, tidak banyak mengganggu penyidikan. Sebab KPK enggak hanya mencari informasi dari Papa aja, tapi juga dengan saksi-saksi lainnya. Buat KPK, enggak masalah kalau Papa kabur terus ke alam bawah sadarnya. Selama raganya masih ada di tahanan, mereka mah menyikapinya santai aja. Jadi, selama bermimpi Papa! (R24)