Site icon PinterPolitik.com

Papa Menuju Penjara Azkaban?

Fahri Hamzah (Istimewa)

 “Ketika Anda berada di penjara, seorang teman baik akan mencoba untuk menyelamatkan Anda. Seorang teman terbaik akan berada di sel sebelah Anda berkata, ‘Sial, tadi itu menyenangkan’.”


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]enjara merupakan tempat yang diperuntukkan bagi pelaku kejahatan dengan tingkatan keamanan yang berbeda.

Seperti dalam cerita fiksi, Harry Potter, ada penjara yang terbuat dari benteng di pulau di tengah-tengah samudera bernama Azkaban yang diperuntukkan untuk pelaku kejahatan di dunia sihir karena menggunakan tiga kutukan tak termaafkan. Tak ada lagi maaf baginya di penjara ini. Huhuhu

Azkaban nyaris tak bisa ditembus dan para tahanan akan sulit melarikan diri karena penjara ini dijaga ketat oleh dementor penghisap kebahagiaan dan kutukan. Hayooloooh ga mungkin pelesiran lagi wkwkwk.

Kabar berdatangan bahwa banyak tahanan yang akhirnya menjadi gila dan bunuh diri karena merasa kehilangan harapan. Weleeeh weleeeh kejam banget ya, ngebayangin gimana situasi dan kondisi disana, untungnya cuma film hehehe.

Tapi katanya sih ada versi benerannya di Amerika bernama Alcatraz yang susah ditembus pihak manapun, tapi untung saja sudah ditutup.

Tapi Indonesia sebenernya juga punya penjara yang susah ditembus bernama Nusakambangan. Penjara yang diperuntukkan untuk penjahat tingkat tinggi dan pasti membuat jera.

Namun, bagaimanapun kondisi penjara, sebenarnya yang terpenting kondisi psikis dari tahanan tersebut. Ya kalau pun penjaranya kaya hotel, cuma kalau psikisnya sudah hancur duluan apalah arti sofa dan AC baginya hehehe.

Seperti Papa yang sekarang mendekam di rumah tahanan (rutan) KPK, juru bicara Papa merasa Papa terisolasi dari pihak luar, maka dari itu hanya keluarga dan penasihat hukum yang sementara bisa ketemu.

Padahal sih semua tahanan KPK diperlakukan sama weleeeh weleeeh. Jadi suatu kewajaran sebenernya. Kalau dari segi kelayakan sih rutan KPK lumayan nyaman lah ya dibandingkan sel tikus hehehe.

Tapi kalau kembali lagi persoalan psikis, Papa sedang terpuruk psikisnya jadi kalau mau senyaman apapun ya tetep aja ga nyaman. Mau tak mau terima sajalah. Ah, sudahlah. Tamat riwayatnya. (Z19)

Exit mobile version