“Permasalahan kita bukan untuk mencari nilai-nilai yang lebih baik, tapi untuk setia kepada mereka yang kita anut.” ~John W. Gardner
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]emarin itu ku sempat terkejut loh, katanya ada kader PAN di Sumatera Selatan yang akan mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Namun faktanya itu belum sepenuhnya terjadi ya gaes. Kirain mah udah one heart, ternyata nganu.
Iya, kan kayaknya kemarin itu Bapak-bapak PAN yang bicara ke media sebelumnya udah yakin banget kalau Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sumsel bakal setuju dengan pilihan sebagian kader PAN yang ingin memilih paslon nomor urut 01 lantaran kinerja Jokowi sudah sangat terasa di Sumsel. Ehh boro-boro setuju, yang ada murka. Ngeri loh…
Jadi gaes, update terbarunya, jajaran DPW PAN Sumsel konon akan menempuh jalur hukum atas pencatutan nama partai yang dilakukan sejumlah oknum untuk mendeklarasikan dukungan terhadap Jokowi-Ma’ruf.
Hmm tapi moon maap, emang yakin oknum Om? Bukan kader PAN sendiri? Ya, intinya sekarang jelas ya gaes, kalau DPW PAN Sumsel secara resmi arah dukungannya ke Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
DPW PAN Sumsel pun menuntut permintaan maaf kepada para oknum tersebut lantaran deklarasi yang dilakukan pada 12 Desember kemarin, menyebabkan beban moral terhadap pengurus kader, dan caleg dari PAN Sumsel.
Wakil Ketua Bidang Hukum DPW PAN Sumsel, Darussalam mengatakan pihaknya memberi waktu tiga hari ke depan kepada mereka yang mencatut nama DPW PAN Sumsel untuk meminta maaf. Kalau nggak ada niatan baik, maka PAN akan menempuh jalur hukum. Wow, ngeri kali mainnya Om…
Partai politik biasanya memang memiliki sifat setia, setia pada kepentingan. Hiya, hiya, hiya Share on XSementara itu, Wakil Ketua DPW PAN Sumsel Rudi Apriadi menegaskan pihak yang mengikuti deklarasi bukanlah kader dari partainya. Sebab pihaknya tidak mengenal mereka yang ikut dalam deklarasi. Dirinya meminta kepada mereka yang mendeklarasikan Jokowi tersebut untuk menunjukkan bukti-bukti keanggotaan mereka.
Ehh tunggu dulu. Kok jadi kaya de javu. Dulu Golkar juga pernah bilang begitu ke Go Prabu. Wkwkwkwk. Tapi ya, kalaupun mereka kader, Rudi mengatakan akan ada konsekuensinya. DPW akan ambil aturan tegas, biasanya berakhir dengan pemecatan.
Menurut Rudi, kalaupun mereka ingin memberikan dukungan ke nomor satu, silakan, tapi tidak membawa PAN. Kalau bawa nama DPW dan PAN maka harus siap-siap kena kasus hukum. Weleh–weleh, ternyata PAN masih setia gaes. (E36)