Site icon PinterPolitik.com

PAN Belok ke Jokowi-Ma’ruf?

PAN dukung jokowi maruf

Zulkifli Hasan. (Foto: Merdeka.com)

“Jangan pernah mempercayai apa pun dalam politik sampai hal itu resmi diingkari.” ~Otto Von Bismarck


PinterPolitik.com

Sejumlah kader PAN di Sumatera Selatan mendeklarasikan dukungan kepada capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Katanya sih karena mereka telah melihat kerja nyata Jokowi selama ini di Sulsel. Hmm, tapi moon maap, kader-kader ini nggak takut diomelin Mbah Amien Rais apa ya? Hehehe.

Salah satu kader PAN, Sumardi, mengatakan kalau sikap PAN di Sumsel merupakan benar-benar murni suara dari bawah. Pihaknya berharap secara realistis kalau pemerintahan Jokowi harus dilanjutkan karena sudah mulai terasa. Begitu…

Hmm, tapi beneran yakin karena itu? Bukan karena elektabilitas Jokowi di Sumsel lebih tinggi dari pada Prabowo Subianto? Pasti sedikit-banyak berharap bisa dapat efek ekor jas kan? Kecipratan popularitas Pak Jokowi gitu loh.

Kayaknya sih iya. Sebelumnya Ketum PAN Zulkifli Hasan juga sudah bilang, maklum jika ada beberapa kader di bawah lebih memilih calon lain, demi meraih suara lebih banyak. Hmm, untung ketuanya Pak Zulhas ya, bukan si Bapak Reformasi. Hehehe.

Dalam partai politik, berbeda pilihan kadang tak apa. Asal tujuannya untuk kemajuan partai. Gitu khan? Share on X

Sementara itu, kader PAN lainnya, Sholahuddin, mengatakan para kader PAN yang mendukung Jokowi-Ma’ruf sudah masuk ke tim Galang Kemajuan TKD Sumsel. Dia berharap akan lebih banyak lagi DPW atau DPC yang ikut mendukung Jokowi-Ma’ruf.

Sumardi sendiri memperkirakan kader PAN bakal menyampaikan ke DPP dan DPC. Mereka sudah melihat, jadi harusnya tidak perlu diajak pasti akan gabung.

Sholahuddin mengatakan, selama ini dirinya memang tidak mengajak baik PDW maupun DPC untuk mendukung Jokowi-Ma’ruf, namun pihaknya berusaha mengajak diskusi. Nah, nanti kalau yang lainnya sudah siap, kemudian akan deklarasikan dukungan di 17 kabupaten/ kota di Sumsel.

Yaa, jadi begitu ya Sis and Bro. Dalam politik itu yang abadi adalah kepentingan. Dan berhubung Jokowi lebih bisa memberi peluang untuk melancarkan kepentingan PAN, maka mengubah laju haluan politik serasa sah-sah saja.

Begitu pun dengan yang lainnya. Makannya kan sempat ada Go-Prabu, barisan kader Golkar yang lebih memilih Prabowo. Cuma bedanya, Golkar tegas menolak perbedaan itu. Lagian Golkar kan partai besar ya. Nggak perlu dukung calon lain untuk bisa masuk parlemen, tapi kalau PAN, Pemilu 2014 lalu aja perolehan suaranya nggak sampe dua digit. Hehehe… mungkin begitu kali ya (E36)

Exit mobile version