Saat menghadiri perayaan HUT ke-50 ASEAN di Inggris, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendapat pujian dari menteri luar negeri Inggris, Boris Johnson.
PinterPolitik.com
Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson menyampaikan apresiasinya kepada JK mengenai peran Indonesia menjaga stabilitas di kawasan dan ASEAN.
[dropcap size=big]S[/dropcap]ore ini, wajah Opa sangat berseri-seri. Senyum di wajahnya seakan tak mau pergi sepanjang hari. Tadi pagi, Opa dapat telepon dari Sekertaris Camat (Sekca) yang menyatakan apresiasinya terhadap apa yang telah Pakde lakukan terhadap kelurahan tetangga.
Kok bisa, Pakde yang kerja tapi Opa yang dapat pujiannya? Pakai telepon lagi. Memangnya Pak Sekca enggak bisa telepon ke Pakde sendiri? Opa sepertinya juga tak menyangka, tapi siapa yang tak bangga bila mereka masih mengenalnya, ngasih pujian segala.
Opa jadi ingat, beberapa waktu lalu, Pakde memang berkeras menyumbang beras untuk RW sebelah yang tertimpa bencana akibat perang miras. Tak sedikit keluarga yang memilih untuk mengungsi, daripada kena peras para pungli.
Berdasarkan suara warga yang mayoritas menyatakan keprihatinan mereka, akhirnya Pakde pun berkeras menyumbang beras, walau sebenarnya kas RW dalam kondisi meranggas. “Yang penting ikhlas,” begitu kata Pakde, sambil ngitung sisa uang kertas.
Namun, ternyata tak semua warga yang ikhlas. Rival Pakde di pemilihan ketua RW lalu menganggap usaha Pakde hanyalah pencitraan semata. Pak Wowo, begitulah panggilannya. Dalam rapat RW, ia menuding Pakde membual dan tidak peka dengan nasib kas RW yang isinya tinggal recehan semata.
Inggris Puji Langkah Indonesia dalam Penyelesaian Krisis Rohingya: Direktur Asia… https://t.co/Xj505W1L5r #wanita
— Gaya Wanita (@gayawanita) October 15, 2017
Seperti biasa, dikatain begitu, Pakde memilih diam saja. Bagi Pakde, orang mau percaya sama dia ya syukur, enggak juga enggak apa-apa. Sing penting kerja, kerja, kerja, begitu yang ada di otaknya. Biar dikatain sampai mulut mereka berbusa-busa, Pakde mah cuek aja.
Sekarang, sikap cuek Pakde itu membuahkan pujian seluruh warga. Bagi Opa tentu saja. Karena walau Pakde yang jadi ketua RW, tapi orang-orang Camat lebih kenal Opa. Sebagai mantan ketua RW, Opa memang gaulnya luar biasa. “Siapa tak kenal Opa?” selalu begitu kata mereka.
Jadi wajar saja kalau di Kecamatan Opa yang selalu dipuji-puji, walau di warga RW-nya sendiri, Pakde yang kebagian dimaki-maki. Ah, kalau itu sih, Opa enggak peduli. Ia lebih menikmati rokok klobot-nya hari ini. Oma lagi pergi, jadi enggak bakal ada yang ngomeli.
“Indah sekali hari ini,” gumam Opa, dengan senyum menyungging di pipi. (R24)