Site icon PinterPolitik.com

PA 212, Ngaji atau Kampanye?

pa 212 di solo

Tabligh Akbar PA 212 di Solo. (Foto: Moeslim Choice)

“Memang politik menyangkut hidup kita, tapi tak boleh menenggelamkan kita.” ~Goenawan Mohamad


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]engalaman tidak mengenakan dan rada malu-maluin harus dialami oleh Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) saat menggelar tablig akbar di Solo, Jawa Tengah. Abis ngaji kan biasanya dapat ilmu agama baru ye kan, ehh ini malah dapat laporan pelanggaran Pemilu. Duhhh, duhh, kasian…

Katanya ngajinya sambil teriak-teriak 2019 ganti presiden ya? Ada yang make baju 2019 ganti presiden juga? Waduhhh, itu niatnya mau ngaji atau deklarasi 2019 ganti presiden? Hehehe… Malu dong ah, ngaji kok pakai embel-embel politik. Kalau gitu mah jangan bilang tablig akbar.

Tim advokasi panitia, M Taufiq sih sudah menegaskan kalau acara tablig akbar kemarin bukan masuk kategori kampanye. Kalau soal teriakan 2019 ganti presiden, menurutnya itu juga bukan bagian dari kampanye. Toh, dulu polisi sudah mengatakan kalau itu bukan kampanye, hanya gerakan rakyat.

Yaa, iya sih. Tapi kan gerakan tersebut bukannya sudah diganti dengan 2019 Prabowo Presiden ya? Para inisiator dan elite yang berada di dalam gerakan juga sudah setuju. Tapi masih mau bilang itu nggak kampanye? Hiya, hiya, hiya…

Lagi pula Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono mengatakan kalau acara PA 212 tersebut mengajak massanya untuk mencoblos nomor urut 02 dan menebar kebencian dan permusuhan. Terus yang parahnya, belum izin ke yang berwajib lagi. Ckckckck.

Mari kita luruskan hati, mengaji itu untuk beribadah pada Allah, bukan kampanye... Share on X

Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma’ruf Amin kemudian melaporkan kegiatan tersebut ke Bawaslu setempat dan melaporkan Ketua PA 212 Slamet Ma’arif dengan membawa bukti-bukti berupa foto dan video. Jeng, jeng, jenggggg….

Ketua TKD Jokowi-Ma’ruf Surakarta Her Suprabu mengatakan, acara tablig akbar tersebut juga menghadirkan tokoh politik dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yakni Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN), Dahnil Anzar Simanjuntak. Waahhh, gimana ini tablig akbar ngundangnya politisi, bukannya ulama. Wkwkwk.

Slamet Ma’arif, sebagai pihak yang dilaporkan memastikan akan bersikap kooperatif jika dibutuhkan keterangan oleh Bawaslu.

Hingga kini, laporan tersebut belum bisa diproses. Anggota Divisi Penindakan Pelanggawan Bawaslu Surakarta, Poppy Kusuma mehatakan pihaknya masih menunggu pelapor untuk melengkapi saksi-saksi yang melihat dan mendengar langsung acara tesebut.

Oke deh, semoga cepat selesai masalahnya dan bisa menjadi pelajaran, kalau memang terbukti melakukan kampanye terselubung. (E36)

Exit mobile version