Site icon PinterPolitik.com

Om Roy, Jangan Sakiti Kecebong

Roy Suryo, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (Foto : Tempo)

Binatang-binatang apa yang selalu dibicarakan manusia dan selalu dicatut namanya?


PinterPolitik.com

[dropcap]D[/dropcap]ari segala jenis binatang justru binatang belia ini selalu dipersalahkan. Yaaps. Tiada yang lain, dia adalah kecebong. Tapi, kenapa harus kecebong? Ada apa dengan dia?

Belakangan ini banyak para politikus yang mengeluarkan pernyataan satire dengan menggunakan kata ‘kecebong’ yang diidentikkan dengan kebohongan atau sesuatu yang tidak pasti. Masih belia saja kecebong sudah dicibir dan dicatut namanya. Kasihan. Bagaimana saat ia besar kelak?

Terlebih lagi, kemarin, Om Roy sesumbar tentang proyek kereta cepat Jakarta – Bandung yang masuk dalam kategori proyek kecebong.  Tuh kan, kenapa si kecebong harus dibawa lagi. Cukup!  Sudahi saja.

Daripada nyinyir komentari kecebong terus yang tak salah, mendingan Om Roy ikut karaokean aja yuk. Nanti pasti Om Roy dejavu – dejavu gitu. Keinget ya malunya hehe.

Saat di mana Om Roy tiba – tiba ekspresif ngambil microphone biar dikata jadi vokalis. Tapi jangan lupa lirik nyanyi kayak waktu itu ya. Bukannya apa-apa, masa lagu Indonesia Raya aja gatau, kan aneh. Apalagi Om Roy jadi Menteri lagi. Waduhhhh.

Om Roy aja yang jelas salah lirik pasti gamau disalahkan kan? Apalagi kecebong yang masih kecil dan tak tahu apa – apa tapi disalahkan. Tega.

Coba kita inget-inget lagi si kecebong yang ga punya salah apa – apa tapi dipersalahkan dan dianggap sebagai bagian dari kesalahan. Kamu justru terlalu baik kecebong. Coba bayangin kalau kecebong aja masih kecil udah dipersalahkan kaya gini, bagaimana dia kelak sudah dewasa?

Lahir dari kondisi masa kecil yang tertekan. Pasti secara psikis, kecebong mengalami batin yang tertekan dan saat beranjak dewasa kecebong akan menjadi sosok yang pemurung. Dampak lainnya, sebagai korban persekusi, kecebong perlu diselamatkan dari tuturan – tuturan satire yang hanya akan menghancurkan psikologinya.

Dalam suatu guyonan sempat terbersit setidaknya manusia khususnya para politikus tak hanya hadir sebagai sosok yang berkeprimanusiaan namun juga berkepricebongan.

Ternyata maksud Om Roy sih katanya bukan untuk mendiskreditkan kecebong. Tapi itu hanya singkatan saja. Kecebong alias Kereta Cepat Bohongan. Hoalah krik banget! (Z19)

Exit mobile version