Gotham, eh Bandung, butuh Batmannya lagi, lho.
PinterPolitik.com
[dropcap]R[/dropcap]idwan Kamil (RK) sudah jauh hari bilang mau ikut peruntungan dalam Pilgub Jawa Barat 2018 mendatang. Sejak saat itu, banyak ‘calon-calon pasangan’ langsung pasang badan mau menggantikan walikota gaul nan tersohor tersebut. Mbak Nurul Arifin salah satunya.
Buat orang yang awam sama dunia pulitik nasional, mendengar nama Mbak Nurul Arifin, pasti bakal lebih familiar dengan kiprah bliyo di film lawas Nagabonar (1980) dan Catatan Si Emon (1991). Sebagai pengingat saja nih, Mbak Nurul sudah hijrah dari dunia keartisan dan berenang di dunia politik. Dia sudah duduk di Golkar bahkan sejak 2009, lho.
Nah, kira-kira Mbak Nurul dan partner-nya, yang juga cicit dari pahlawan H.O.S Tjokroaminoto itu, punya terobosan apa buat kota yang sempat dijuluki ‘Gotham tanpa Batman’ ini? Jangan salah, lho. Biar kelihatan adem ayem, woles, dan santai, Bandung pernah sangat mencekam.
Ingat tidak, waktu ada kisruh antara dua klub sepak bola antara Jakarta – Bandung yang sempat santer di tahun 2013 dulu? Pertikaian dari negeri lo-gue dengan urang-maneh itu berhasil bikin jalanan angker. Bahkan untuk warga Bandung sendiri. Tak lama dari kejadian itu, geng motor mulai merasuk ke sisi-sisi daerah Bandung. Akibatnya, Bandung dikenai jam malam.
Semua toko dan seisi warga Bandung, harus pulang seperti Cinderella, tengah malam pokoknya harus sudah ada di rumah! Titik. Aparat kepolisian tak tanggung-tanggung turun semua. Eh, tapi apa daya, ini malah bikin anak-anak mudanya ngamuk, karena pemerintah dianggap mengekang. Wah, bumi Pasundan gonjang-ganjing saat itu.
Nah, apa yang Kang Emil lakukan? Hm, sebetulnya tak tahu pasti apa yang dilakukannya waktu itu, sih. Kang Emil hanya pernah bilang kalau kebijakan menurunkan aparat bukan darinya. Sudah itu, cling! Kota tiba-tiba jadi aman lagi. Sakti betul.
Mbak Nurul dan Chairul Yaqin Hidayat, pastinya harus bisa lebih sakti dibandingkan dengan RK. Sebab, gonjang-gonjing Bandung mustahil berhenti untuk waktu yang lama. Sudah galau ditinggal walikotanya yang famous, warganya perlu perhatian peningkatan kesejahteraan. Kalau semua orang dapat kerja dan gaji cukup, pasti mereka nggak ada waktu nongkrong bareng geng motor apalagi ngrampok sana-sini.
Ah, jadi teringat quotes M.A.W Brower yang nempel di tembok lorong Braga. Dia bilang, “Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum’. Semoga saja Mbak Nurul nanti tak hanya mampu mempertahankan senyum Tuhan, tapi juga rakjat ketjil Bandung. (A27)