“Alhamdulillah Saya ditempatkan sebagai Tenaga Ahli Utama KSP. Setiap saat difungsikan sebagai juru bicara pemerintah. Semoga kami bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara.” ~ Ali Mochtar Ngabalin.
PinterPolitik.com
[dropcap]L[/dropcap]ama tak terdengar kabarnya, politisi Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin kini ramai diperbincangkan usai dirinya diangkat menjadi staf tenaga ahli utama Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. Jokowi sepertinya mempercayakan Ngabalin sebagai juru bicara (jubir) untuk meluruskan berbagai isu negatif yang terus dituduhkan pada Pemerintah.
Kabarnya sih nanti Ngabalin akan ditugaskan untuk memberikan penjelasan yang sebenarnya tentang capaian Pemerintah. Dia juga akan sibuk meluruskan fitnah yang masih saja sering dituduhkan pada Presiden dan Pemerintah. Jadi fungsi keberadaan Ngabalin ini seperti ‘congor’ Pemerintah gitu deh.
Padahal nih ya, jubir Pemerintah udah banyak loh. Ditambah Ngabalin, jumlahnya ada empat orang. Ada Johan Budi, Ahmad Erani dan Adita Irawati. Apa iya sih Presiden itu butuh banyak jubir hanya sekedar untuk mengklarifikasi isu yang beredar di masyarakat? Rasanya keberadaan mereka unfaedah banget.
Tapi menurut eike, ketimbang Ngabalin, harusnya Pakde Jokowi itu ngangkat Ruhut Sitompul aja sebagai jubir Pemerintah. Dibanding Ruhut, ngabalin kan gak terlalu vokal mendukung Jokowi belakangan ini. Malahan dulu sesudah Pilpres 2014 yang menyatakan kekalahan Prabowo-Hatta, Ngabalin justru menyebut Jokowi otoriter.
Eh, sebenernya Ruhut juga sama sih pernah ngeritik Jokowi. Tepatnya pada tahun 2013, Ruhut menyebut negara hancur jika dipimpin Jokowi. Hadeuh, gak jadi deh, mereka berdua mah sama aja. Tapi kenapa orang yang kayak gini ya yang dipilih Jokowi sebagai tameng untuk menahan serangan politik lawan?
Mmm, apa bagi-bagi jabatan? Bisa jadi sih. Tapi ya kita gak boleh lantas bersuudzon. Kan selama itu gak merugikan negara, ya sok aja atuh gak apa! Lagian kan suka-suka Presiden mau mengangkat siapa. Kalau ada yang protes, dianya aja yang kurang kerjaan. Kebanyakan ngritik nanti dibilang “iri tanda tak mampu loh”, hahaha.
Entah apa namanya, tapi sepertinya kharisma Jokowi sebagai Presiden sedikit demi sedikit membuat para pembenci mereka menjadi kawan. Kalau emang begitu, eike tunggu deh Fahri Hamzah dan Fadli Zon ikut join mendukung Jokowi. Meski rasanya mustahil, tapi kita doakan aja lah ya. Siapa tau terwujud. Mantap Jiwa. (K16)