“Lelah hati yang tak kau lihat. Andai saja dapat kau rasakan, letihnya jiwaku karna sifatmu,” – Ungu, Sejauh Mungkin
Pinterpolitik.com
Pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-Ma’ruf Amin sudah tinggal hitungan hari. Bereknaan dengan hal itu, isu tentang demonstrasi untuk menyambut pemimpin baru juga kian santer terdengar. BEM SI misalnya menyatakan mereka akan turun untuk mengawal prosesi tersebut.
Nah, di antara rencana demonstrasi tersebut, ada banyak imbauan yang punya kuasa agar para mahasiswa tak turun ke jalan di hari pelantikan. Salah satu imabauan ini keluar dari Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin. Loh, bukannnya demo itu hak?
Kalau kata Pak Ngabalin, sebaiknya para mahasiswa itu istirahat aja, kan pelantikan presiden itu hari Minggu. Menurutnya, hari Minggu bisa digunakan oleh para mahasiswa untuk mencuci pakaian yang kotor di kosan. Wah, udah ngerasa mahasiswa banget nih Pak?
Kok para mahasiswa ini malah disuruh istirahat ya? Memangnya mereka capek apa habis lari-larian keliling lapangan?
Kayaknya mereka tuh lebih capek mendengar ulah politisi yang belum juga mendengar tuntutan mereka. Bedanya, capek yang ini gak bikin pengen tidur seharian di kosan, tapi justru malah membuat mereka semangat untuk turun ke jalan.
Ngomong-ngomong soal capek dan istirahat, jangan-jangan Pak Ngabalin sendiri nih yang sebenarnya kecapekan dan istirahat? Maklumlah, sebagai salah satu pilar utama Pak Jokowi di Istana, Pak Ngabalin ini kan harus selalu siap untuk menerima kesibukan.
Mungkin aja Pak Ngabalin sendiri yang sebenarnya butuh istirahat dari berbagai demonstrasi yang ada. Kan beberapa kali, Pak Ngabalin harus pasang badan dalam menghadapi gelombang demonstrasi terkait dengan revisi UU KPK dan RKUHP.
Malah, ada satu momen di mana Pak Ngabalin harus pasang badan buat Istana dari teman-teman Pak Ngabalin sendiri lingkaran kelompok 212. Sayangnya, waktu itu perwakilan Mujahid 212 menolak jika harus diketemukan dengan Pak Ngabalin.
Wah, kalau Pak Ngabalin beneran capek menghadapi demo, gak usah ngajak-ngajak para mahasiswalah. Mereka kayaknya sih merasa lebih bakalan capek selama lima tahun, kalau aspirasi mereka tak didengar.
Jadi ya, kalau Pak Ngabalin mau menikmati akhir pekan dengan beristirahat ya monggo, tapi hargai juga kalau ada orang-orang yang menganggap bahwa perjuangan itu tak mengenal kata istirahat. (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.