“Halo-halo Bandung Ibu Kota Periangan, sudah lama beta tidak berjumpa dengan kau, sekarang telah menjadi lautan api. Mari Bung rebut kembali.” ~ Ismail Marzuki, ‘Halo-Halo Bandung’
PinterPolitik.com
[dropcap]D[/dropcap]iam-diam menghanyutkan, pribahasa ini cocok gengs untuk Partai Nasdem besutan Pakde Surya Paloh. Lewat Pilkada serentak 2018, Nasdem memberikan kejutan kepada publik. Hasil hitung cepat (quick count) menunjukkan kemenangan partai itu di 11 provinsi yang melaksanakannya.
Kemenangan ini jika di-flashback ke tahun 2014, kita akan teringat dengan kemenangan PDIP di lebih dari 11 Provinsi. Pak Presiden lagi cenat-cenut kali ya, katakanlah kalau sampai Partai Nasdem geser haluan? Hahaha.
Apalagi kalau Partai Nasdem ngotot ngasih kartu nama cawapres, uhh pusing pala bapak deh.
Masalahnya gengs, partai ini mendadak lihai membuat ramalan loh. Dukungan yang diberikan Partai Nasdem kepada jagoannya dan kemenangan yang diraih, membuat gempar partai besar. Seperti Partai Gerindra, PKB, PKS maupun partai penguasa PDIP yang dibuat K.O karenanya.
Mungkin saja partai ini minta jatah lebih ke penguasa. Namanya juga pemenang, masa dikasih seupil, apalagi koalisi partai pemerintah sekarang udah seperti pasar malam di tanggal muda, wuh padat merapat gengs hehehe.
Bisa pecah kongsi deh kalo gitu.
Tapi pada penasaran gak sih? Siapa nih dukun penyebab kemenangan ini? Mujarab juga ya pilihannya, jadi pengen ikut nanya siapa pasangan yang pas buat akika.
Eh! Bercanda loh gengs, itu musrik, gak boleh hehehe!
Menurut pengamat politik dari Public Institute, Jerry Massie, kemenangan ini memiliki sejumlah indikator yang membuat Nasdem berjaya pada Pilkada serentak 2018 ini gengs.
Di antaranya adalah sosok Surya Paloh dan media pendukungnya gengs. Mereka sangat intens membantu para calon gubernur mereka misalnya di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Maluku dan Nusa Tenggara Timur.
Bayangin deh, meski PDIP hanya meraik tujuh kemenangan di Pilkada serentak kali ini, jika Partai Nasdem tetap setia dan tidak banyak meminta kepada Pak Presiden, wuh gak kebayang gengs kekuatanya. Belum lagi ditambah Partai Golkar dan Partai Hanura, uuh gurih-gurih nyoy gengs.
Lumbung jadi penuh nih gengs, tinggal nunggu menikmati aja nih ahaha. Tapi yang terpenting buat yang menang nanti jangan lupa ya sama kontrak politiknya ke rakyat! Kontrak ke rakyat loh ya, bukan kontrak ke pemodal Pemilu.
Karena gangs, ada kata-kata bijak yang bilang: “Sebaik-baiknya pemimpin, adalah mereka yang mendahulukan kepentingan rakyat jelata.” (G11)