“Mesin politik layaknya motor yang butuh bensin.”
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]udah tahu kan isu Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang terus melakukan kebijakan impor pangan tanpa ada koordinasi dengan pihak terkait seperti Bulog? Kebijakan ini memang terus menuai kecaman. Kalau enggak salah kecaman tersebut juga berasal dari partai pendukung pemerintah loh. Salah satunya dari anggota Komisi IV DPR Fraksi PDIP, Ono Surono.
Nah, gara-gara ribut sesama partai koalisi ini menurut anggota Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto, dari awal memang Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla (JK) konstruksinya menguntungkan Partai Nasdem saja. Wihh, siap-siap dapat rezeki nomplok nih Rizal Ramli yang lagi disomasi sama Partai Nasdem karena kata-kata “brengsek”-nya itu. Wkwkwk.
Tapi enggak ngeri apa Andrianto ngomong gitu? Wah, jadi ketahuan kan cuy bahwa ternyata selama ini pemerintah hanya ngasih keuntungan kepada parpol aja, bukan kepada rakyat! Ckckck. Miris coy! Share on X
Terkait kondisi kabinet yang cuma bikin untung Partai Nasdem saja ini, Andrianto nambahin komentar yang meyakinkan kepada kita semua cuy! Doi bilang dan merasa sudah mulai ada benih perpecahan dalam koalisi Jokowi nih!
Andri juga menganalisa, bahwa selama ini Nasdem terkesan lebih banyak dapat untung, ketimbang PDIP yang dapatnya kering. Sehingga kue kekuasaan yang strategis diambil Nasdem! Gimana nih mamah banteng, kok anaknya bisa sampai gitu sih? Wwkwkwk.
Intinya Andri menyebut, impor pangan ini benar hanyalah kulminasi dari ketidakpuasan gairah penguasa dalam mendapat keuntungan. Sulit dibayangkan, koalisi Jokowi akan solid ke depannya. Gimana negara ini mau maju jika seperti ini terus?
Ya inilah risikonya koalisi yang dibentuk tak berdasarkan ideologi, semua hanya berisi kepentingan! Weleh-weleh.
Gimana mau kepilih lagi ya Jokowi di periode kedua nanti? Wong kader sendirinya aja meragukan mesin politik pendukung koalisi. Partai-partai koalisinya malah saling kritik satu sama lain, nggak ada kompak-kompaknya. Gimana rakyat mau dibuat percaya jika lihat kenyataannya begini? Betul apa betul cuy?
Jadi, gimana menurut kalian nasib Jokowi di akhir periodenya ini? Apa mungkin Jokowi dan koalisi bisa solid seperti sediakala? Atau Jokowi dan koalisinya harus belajar solid dulu deh baru boleh jadi presiden lagi? Wkwkwk. (G35