Site icon PinterPolitik.com

Museum Para Kurawa

Foto: Istimewa

DPR RI sedang prihatin. Tapi, tentu saja bukan prihatin dengan kehidupan masyarakat miskin. DPR prihatin dengan situasi museum di dalam gedung mereka.


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]P[/dropcap]utu Supadma, anggota Komisi X sekaligus Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) mengusulkan DPR RI menambah koleksi karya di dalam museumnya. Ya, seperti yang tidak banyak orang tahu, DPR RI juga memiliki museum sebagai ruang memori mulia para anggota dewan ini.

Lebih-lebih masyarakat, anggota dewan pun ada yang tidak tahu keberadaan museum ini. Misalnya, Arsul Sani dari PPP. Ia mengaku tidak tahu menahu soal Museum DPR. Karena baru jadi politisi pada periode ini plus dia kurang gaul, mungkin wajar baginya tidak tahu. Tapi kalau menurut Fahri Hamzah, kondisi museum terlalu memalukan untuk diekspos.

Karenanya, menurut pemberitaan, Museum DPR ini ingin direvitalisasi dan disegarkan koleksinya. Siapa lagi kalau bukan Fahri Hamzah, orang yang paling senang akan pembangunan… di komplek DPR. Pak Putu bisa temenan mungkin sama Pak Fahri habis ini.

Bagaimana ya, Pak. Orang ke museum itu untuk rekreasi. Ke Museum Bahari lihat kapal. Ke Tuseum Tekstil lihat kain. Ke Museum Wayang lihat wayang. Ke Museum DPR? Mikirin DPR saja kesan orang negatif terus Pak. Rusuh di Paripurna. Terlalu elitis.

Jangankan datang ke museum DPR, ke DPR-nya pun orang pada males Pak. Kalo gak demo di luar, protes di dalam. Gitu-gitu saja urusannya, ketuk palu saja jarang. Kalau perlu dilama-lamain itu panitia kerja, biar kunjungan kerja terus ke luar negeri. Kayak Pansus Terorisme sudah mau dua tahun, masih jalan-jalan ke Amrik.

Belum lagi, DPR adalah lembaga negara terkorup tahun ini versi Transparency International. Ya itu kasus suap, kasus tender setting, kasus bagi-bagi uang proyek, dan lain-lain. Orang awam bisanya cuma menganga. Mana pernah mereka megang triliunan rupiah seperti yang dipegang anggota dewan yang terhormat?

Harus bagaimana ya masyarakat kita, Pak. Terlalu lelah sama politik yang kotor. Jadinya, mau gimanapun Museum DPR malas didatangi.

Jangan beresin ornamen saja. Ayo beresin kinerja dulu ya, Pak! (R17)

Exit mobile version