“Janji yang ditepati adalah kunci kepercayaan. Janjimu tak seindah pembuktianmu. Sebaiknya tak usah berjanji bila tak yakin bisa menepatinya.”
PinterPolitik.com
[dropcap]A[/dropcap]lumni aksi 212 melayangkan surat rekomendasi yang berisi lima nama calon kepala daerah kepada koalisi Partai Gerindra, PKS, dan PAN.
Namun sayang sekali, tak satupun usulan nama itu digubris dan dipertimbangkan menjadi salah satu calon kepala daerah dari tiga partai tersebut. Alhasil, potret ungkit – mengungkit dan ‘kepamrihan’ pun mulai dipamerkan, weleeeeh weleeeeh.
Katanya sih, seharusnya lima nama itu mendapatkan rekomendasi utama dari ketiga partai tersebut. Hebatnya, alumni 212 ini memintanya lewat jalur dan rekomendasi khusus. Wadezigggg. Punya keistimewaan apaan sih emangnya?
Hmmm, sayang sekali tapi ya kalau dari ketiga partai itu tak satupun ada yang mau memilih diantara lima nama yang disodorkan. Weleeeeh weleeeh.
Tapi kenapa ya kok alumni 212 ini ikut – ikutan merekomendasikan nama calon kepala daerah kepada tiga partai politik itu? Kok bisa seberani itu? Emangnya punya riwayat apa sih? Weleeeeh weleeeh.
Setelah tiga partai itu tak mengamini kemauan alumni 212, tebak apa yang akan terjadi?
Hmmm, ternyata ada pamer ‘kepamrihan’ yang diungkit oleh alumni 212 atas pengerahan gerakan aksi Bela Islam 212 lalu dan keberhasilan kemenangan Anies – Sandi di Pilgub DKI Jakarta tahun lalu.
Bahkan dampak lainnya adalah, adanya pembongkaran ‘aib’ – entah benar atau tidak, yang dituturkan oleh La Nyalla Mattaliti. Jadi ternyata, adanya aksi Bela Islam 212 itu sengaja disimpan untuk ajang ungkit – ungkitan ya? Weleeeh weleeeeh.
Memangnya kalau dilihat dari kompetensi dan peluang kemenangannya, lima nama yang diusulkan alumni 212 kepada tiga partai itu bagaimana sih? Hmmm entahlah. Tapi salah satunya adalah La Nyalla itu.
Di detik terakhir, ternyata La Nyalla gagal direkomendasikan oleh Gerindra dan PKS. Nah, rumornya sih kegagalan mencalonkan diri itu karena Prabowo ‘memalak’ La Nyalla sebanyak Rp 40 miliar! Waduh, bener nih mahar? Ampuuunnn.
Padahal kan ia sudah direkomendasikan oleh para alumni 212 untuk diusung oleh tiga partai, tapi kok bisa-bisanya La Nyalla malah tak mendapatkan tiket dari partai sama sekali?
Hmmm, pantesan mereka jadi ungkit-ungkit tentang aksi 212 dan permintaan mahar yang diminta Prabowo. Weleeeeeh weleeeeh. Mau bongkar terus nih, emang berani?
Gara-gara penolakan ini yang kecewa bukan hanya La Nyalla saja, tapi para alumni 212 yang sudah merekomendasikan La Nyala pun ikut mengungkit.
Emangnya ulah perjuangan siapa sih yang bisa memenangkan Anies – Sandi? Para alumni 212 itu ya? Weleeeeh weleeeh. (Z19)