“Corruption is a cancer: a cancer that eats away at a citizen’s faith in democracy, diminishes the instinct for innovation and creativity; already-tight national budgets, crowding out important national investments. It wastes the talent of entire generations. It scares away investments and jobs.” – Joe Biden, mantan Wakil Presiden Amerika Serikat
PinterPolitik.com
Moeldoko kembali menuai kritik.
Pasalnya di tengah polemik revisi UU KPK, Moeldoko menyatakan bahwa KPK berpotensi menghambat investasi. Loh, apa hubungannya? Apakah investasi di Indonesia sarat akan korupsi, sehingga KPK diberangus?
Uniknya, pernyataan Moeldoko ini kontradiktif dengan pendapat beberapa pakar. Seperti Bhima Yudhistira, seorang ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) yang berpendapat bahwa RUU KPK akan menurunkan kepercayaan investor.
Sekjen Transparansi Internasional Indonesia (TII), Dadang Trisasongko menambahkan bahwa revisi UU KPK dapat membuat investor ragu terhadap iklim usaha Indonesia. Nah lo, gimana tuh?
Bukankah korupsi ini membutuhkan “biaya tambahan” dan malah mempersulit masuknya arus investasi ke Indonesia?
Korupsi memang bisa membuat pebisnis harus keluar banyak biaya dan waktu karena birokrasi yang panjang. Nah, dari hal itu pemerintah harusnya bisa mempermudah perizinan investasi. Hal ini tentunya dapat meningkatkan arus investasi di Indonesia. Ini kok malah milih memberangus KPK?
Saya jadi bertanya-tanya mengapa Pak Moeldoko berkata demikian. Apa faedahnya? Siapa yang dapat untung dari UU KPK yang baru?
Wah, jangan sampai Pak Moeldoko membuat investasi jadi “jasa” yang dapat diperjual-belikan antara pemerintah dan sektor swasta. Ya, semoga aja enggak ya… saya takut suuzan.
Kalaupun tujuan utama pemerintah adalah untuk memperkuat fungsi KPK, serta meminimalisir kesewenangan di lembaga tersebut, mengapa investasi dibawa-bawa?
Ucapan Moeldoko ini sejatinya malah menyudutkan pemerintah petahana sendiri. Jangan sampai ada yang mensinyalir ada motif ekonomi-politik yang membuat pemerintah mendukung RUU KPK.
Agaknya RUU KPK menjadi appetizer dari serangkaian menu RUU yang mencurigakan. Bagai “udang di balik batu”, pernyataan Moeldoko ini memang mencurigakan. Mungkin beliau cuma mau membela kebijakan pemerintah, tapi membela untuk apa ya?
Kayaknya, Moeldoko udah menyadari kalau pernyataannya ini ada yang keliru, makanya dia langsung buru-buru meralatnya.
Ya, pokoknya mungkin Pak Moeldoko harus berhati-hati lagi dalam memberikan pernyataan mewakili pemerintah. Mungkin aja Pak Jokowi perlu punya jubir khusus biar gak Pak Moeldoko terus yang ditanya para pewarta. (M52)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.