Site icon PinterPolitik.com

MK Masuki Masa Kelam

MK Masuki Masa Kelam

Berkat Ketua MK Arief Hidayat, KPK harus bertekuk lutut pada DPR. Apakah masyarakat juga harus bertekuk lutut juga? Ah, MK memasuki masa kelam.


PinterPolitik.com

“There is a higher court than courts of justice and that is the court of conscience. It supercedes all other courts.” ~ Mahatma Gandhi

[dropcap]S[/dropcap]ejatinya, sebuah mahkamah konstitusi adalah tempat bernaungnya para hakim konstitusi yang memang benar-benar mengabdikan dirinya demi berdirinya keadilan di muka bumi. Tapi bagaimana bila para hakim itu lebih memilih bungkam, dengan lembaran uang memenuhi mulutnya?

Ya jadinya kayak apa yang terjadi di Indonesia kini. Ibaratnya, kini yang menguasai perundang-undangan secara absolut itu ya legislatif. Undang-undang yang mereka bikin berdasarkan kepentingan mereka sendiri, disahkan oleh mereka sendiri. Dan ketika digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK), kepalanya yang pilih ya DPR sendiri.

Pada akhirnya, MK kan jatohnya jadi pesuruh DPR juga. Gimana enggak jadi pesuruh, kalau diangkatnya aja pakai lobi-lobi di warung kopi, dilantiknya pun tanpa prosedur yang resmi. Jadi kalau hasil keputusannya terkesan basa basi, ya memang beneran basi. Mau bagaimana lagi? Kasihan rakyat Indonesia.

Tapi lebih kasihan lagi Pak Mahfud MD, kayaknya kok Bapak kita ini pasrah aja liat lembaga yang dibangunnya jadi ajang bulan-bulanan kekesalan rakyat. Padahal biasanya selalu vokal membela keputusan MK, tapi kok saat ketuanya melempem begini beliau enggak bisa ngomong apa-apa selain menyalahkan kesadaran moral? Hiks hiks.

Apakah ini berarti lembaga yang gedungnya megah ala Romawi itu tengah memasuki masa suram? Apakah di sekeliling gedung yang ada di Jalan Merdeka Barat ini tengah diselimuti oleh awan hitam tebal, dengan kilat menggelegar yang membikin jiwa jadi bergetar? Aaah, tidak! Jangan sampai nanti ada Dementor yang ikut nimbrung disekelilingnya. Mengerikan!

Bagi Pak Mahfud, tidak ada yang bisa menggulingkan Arief Hidayat dari kekuasaannya sekarang ini. Hanya kesadaran moral lah yang bisa menggugah hati nuraninya kembali jalan lurus. Dalam arti kata, selama pemikiran Ketua MK itu masih di bawah pengaruh jahat berupa nafsu kekayaan dan kekuasaan, masyarakat hanya bisa gigit jari saja. Aaaah, menyedihkan sekali! (R24)

Exit mobile version