“Jangan pernah biarkan seorang pun mengatakan kalau kamu tidak bisa menjadi dirimu yang sebenarnya.” ― Lady Gaga, Penyanyi AS.
PinterPolitik.com
Sebagai seorang gadis yang eksentrik, Luna Lovegood dalam film Harry Potter sering dianggap aneh oleh orang-orang di sekitarnya. Luna mengajarkan tentang bagaimana menjadi seseorang yang berani tampil berbeda dari orang-orang disekitarnya.
Mirip seperti sifatnya Luna Lovegood, salut juga nih sama Ma’ruf Amin yang sejak dipilih menjadi cawapres banyak mendapat kritikan tentang usia, penampilan, dan lain-lain, tapi dia tetap bisa bertahan.
Sudah resmi menjadi wapres, namun baru-baru ini penampilannya Ma’ruf Amin kembali dikomentarin oleh media. Soalnya meski sudah terpilih jadi wapres Jokowi selanjutnya, tapi Ma’ruf masih setia memakai sarung daripada celana bahan.
Tito Karnavian meminta masyarakat mengakhiri konteks polarisasi dengan istilah cebong dan kampret. Simak juga infografis kami lainnya di Pinterpolitik.comhttps://pinterpolitik.com/infografis/
Posted by Pinter Politik on Tuesday, July 9, 2019
Tampaknya, Ma’ruf Amin mau menyampaikan pentingnya self-love nih kepada masyarakat, sambil bilang: “Gapapa untuk menjadi diri sendiri dan berbeda dari orang lain”.
Wah, diam-diam ternyata Ma’ruf Amin peduli kesehatan mental masyarakat nih. Hehehe.
Lagi pula di dalam Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2018 tentang Tata Pakaian, sarung masih masuk katagori Pakaian Nasional loh. Emang dasar wartawan suka banget cari-cari masalah deh. Hehehe.
Kalau lirik ke Presiden Rusia, Vladimir Putin, dia juga punya kebiasaan yang berbeda dari pendahulu-pendahulunya, yaitu nggak pakai baju di depan umum karena dia mau nunjukkin maskulinitasnya ke masyarakat. Ada tuh foto-foto Putin pas liburan dengan bertelanjang dada.
Nggak usah jauh-jauh ke Rusia deh, Jokowi pun kalau dibanding-bandingin sama pemimpin sebelum-sebelumnya juga terkenal dengan gaya kemeja putihnya itu. Katanya kan tujuannya biar kelihatan kayak pemimpin yang merakyat dan sederhana di mata publik ya. Upss.
Nah, bisa jadi Ma’ruf juga punya maksud terselubung nih. Apalagi selama masa kampanye, ada berita kalau katanya Jokowi itu anti-islam, sehingga Ma’ruf Amin tuh jadi penguat Jokowi dalam Pemilu 2019. Soalnya kan melalui Ma’ruf jadi banyak pemilih Islam dari Nahdlatul Ulama (NU) yang memilih dia.
Meskipun sudah dipilih jadi wapres, jangan-jangan Ma’ruf tetep setia pakai sarungnya itu karena ada makna tersendiri bagi pemerintahan Jokowi 5 tahun ke depan.
Mungkin untuk jadi pengikat masyarakat kalau nanti Jokowi beneran angkat Ahok jadi menterinya. Hehehe. Atau mungkin untuk pencitraan juga ke negara-negara mayoritas Islam kalau nanti mereka rapat bareng. Upss. (R50)