“Sosial media melatih kita untuk membandingkan hidup kita dengan orang lain dan membuat kita tidak mensyukuri apa yang kita miliki.” – Bill Murray
PinterPolitik.com
I post, therefore I am. Mungkin itu yang akan menjadi filosofi Rene Descartes kalau dia lahir di zaman generasi milenial saat ini ya. Hehehe.
Entah itu artis, pengusaha, atau pun rakyat jelata, pokoknya apapun kejadiannya, di-posting aja dulu lah demi mendapat pengakuan dari orang lain. Hehehe. Ngaku lah kalian juga pasti begitu.
Kalau yang bukan siapa-siapa aja haus akan pengakuan dari orang lain, apalagi Jokowi yang memang jelas butuh pengakuan untuk mempertahankan posisinya. Upss.
Soalnya dua hari lalu, Presiden Jokowi mengunggah fotonya dirinya yang menjadi cover majalah Arab Saudi, Arrajol, di akun Instagram-nya.
Wah. Ketebak banget lah ya kalau Jokowi upload foto itu untuk pencitraan. Mungkin seolah-olah Jokowi mau bilang: “Karena gue nih makanya Indonesia jadi diliput sama majalah Arab Saudi. Jadi kalau ada investasi Arab Saudi ke Indonesia, itu karena gue loh”. Upss.
Soalnya kan ada yang bilang kalau neraca perdagangan Indonesia tuh lagi mengalami defisit belakangan ini. Makanya supaya neraca perdagangan nggak defisit Indonesia perlu melakukan banyak investasi dan ekspor.
Tapi kalau melihat sejarah diplomasi Indonesia dan Arab Saudi kan bisa dibilang kalau nggak ada investasi yang sukses besar.
Buktinya di awal tahun 2017, Jokowi dan Raja Salman sudah pernah menandatangani 10 program kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi. Tapi mana ya hasilnya?
Bahkan putri Presiden Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid juga sempat kecewa karena investasi Indonesia dan Arab Saudi masih sangat sedikit. Kalau begitu ngapain ya dibikin banyak-banyak list program kerja sama? Kan jadi malah kelihatan ya ketidakberhasilannya. Upss.
Hmm. Jadi kepentingan macam apa lah yang mau dibanggakan dari posting-an cover majalah Arrajol di Instagram-nya Jokowi? Hehehe.
Atau jangan-jangan ini salah satu strategi politik Jokowi juga untuk menarik perhatian dan dukungan dari golongan Islam di Indonesia yang Timur Tengah sentris ya? Soalnya kan saat Pemilu beberapa waktu lalu Jokowi terlihat lebih dekat dengan kelompok Islam Nusantara, sebaliknya lawannya Prabowo Subianto banyak didukung oleh Islam Timur Tenggah sentris. Upss.
Ya udahlah ya, apapun kepentingan terselubungnya, setidaknya Jokowi posting aja dulu biar terus eksis di Instagram. Hehehe. (R50)