Site icon PinterPolitik.com

Misteri Hasil Tes Corona Jokowi

Misteri Hasil Tes Corona Jokowi

Jokowi belum memberitahu hasil tes virus corona yang dijalaninya (Foto: istimewa)

“Sudah, saya sudah tes. Ibu sudah tes. Hasilnya tanyakan ke yang ngetes”. – Jokowi


PinterPolitik.com

Akibat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah positif terinfeksi virus corona, para menteri dan kepala daerah yang pernah berinteraksi dengan sang menteri pun beramai-ramai melakukan pengecekan kesehatan.

Mulai dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, semuanya melakukan pemeriksaan kesehatan. Sri Mulyani dalam postingannya di Instagram menyebut dirinya sehat-sehat saja.

Sementara Ridwan Kamil menyebut dirinya dan sang istri juga negatif dari virus tersebut. Syukurlah ya, soalnya itu jabatan-jabatan yang sangat penting. Kalau pemimpinnya sakit kan bahaya.

Tapi nih, Menhub Budi Karya itu sangat dekat loh sama Presiden Jokowi. Bahkan beberapa sumber menyebutnya sebagai salah satu menteri kesayangannya Pak Jokowi karena sudah menjabat dari periode pertama.

Hmm, Pak Jokowi nggak takut tuh misalnya tiba-tiba tertular? Soalnya pasti beberapa waktu lalu pernah bertemu atau rapat dengan Menhub.

Nah, gara-gara itu, Pak Jokowi sama Ibu Iriana akhirnya melakukan tes kesehatan. Tapi, yang bikin masyarakat penasaran – dan bahkan seolah-olah jadi misteri – adalah jawaban Pak Jokowi ketika ditanya soal hasil pemeriksaannya.

“Tanya sama yang ngetes saya”, begitu jawaban Pak Jokowi.

Duh Pak, kok jawabannya gitu? Emang wartawan atau masyarakat tahu siapa yang ngetes bapak?

Justru jawaban yang kayak gini ini yang bikin muncul berbagai macam spekulasi di masyarakat. Padahal kan Pak Jokowi tinggal jawab: “Hasilnya belum keluar”, atau “Saya dan Ibu negatif”, atau “Maaf, kami positif”. Kan masalahnya jadi tuntas.

Apalagi konteks komunikasi inilah yang beberapa kali menjadi kritik utama ke pemerintahan Presiden Jokowi. Bahasa-bahasa yang disampaikan oleh Pak Jokowi dan jajarannya – Menkes Terawan misalnya – kadang membuat masyarakat makin kebingungan dan panik di tengah situasi seperti ini.

Emang sih, boleh jadi jawaban Pak Jokowi seperti itu karena secara kemampuan, Indonesia mungkin butuh waktu yang sedikit lebih lama untuk memberikan hasil dari pengecekan tersebut dan saat itu hasil pemeriksaan Pak Jokowi dan Bu Iriana emang belum ada.

Padahal kalau di negara lain, pengecekannya cukup cepat loh. Korsel misalnya, butuh waktu hanya 10 menit untuk tahu seseorang positif atau negatif virus corona setelah diperiksa. Di Singapura, butuh sekitar 3 jam untuk mengetes apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak. Sementara Tiongkok punya kapasitas mengecek 1,6 juta orang dalam waktu hanya satu minggu. Beh, keren gila.

Sementara Indonesia, err nggak tau sih berapa lama. Kadang ada yang dinyatakan negatif corona, eh beberapa hari kemudian disebut positif corona. Tuh kayak pegawai Telkom yang meninggal di Cianjur.

Kalau di musik ada efek yang disebut delay yang bikin suara gitar jadi agak ketunda sedikit gitu. Nah, mungkin di Indonesia ada efek delay saat mengecek kesehatan. Tapi bukan hanya delay saja, ada juga signal interference yang bikin bunyi yang dihasilkan jadi “nggak bagus”. Uppps.

Jadi, Pak Jokowi kayaknya perlu deh mengumumkan hasil pemeriksaannya. Soalnya, Front Pembela Islam (FPI) dan beberapa kelompok lain udah melempar isu minta Pak Jokowi dikarantina karena Menhub sudah positif virus corona.

Kan nggak apa-apa juga, soalnya virus ini hanya menyebabkan 2 persen kematian. Tuh ada Presiden Brazil Jair Bolsonaro yang udah secara berani terbuka bahwa ia positif virus corona. Daripada nanti malah menciptakan pertanyaan-pertanyaan baru di masyarakat loh pak. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version