“If a friend is in trouble, don’t annoy him by asking if there is anything you can do. Think up something appropriate and do it.”
PinterPolitik.com
[dropcap]R[/dropcap]ekam jejak Fredrich Yunadi dalam kasus KTP-el yang menjerat Setya Novanto ternyata berbuah pahit. Pasalnya, sebagai penasihat hukum, Fredrich malah ikut terseret masalah kliennya.
Kok bisa sih pengacaranya ikut terseret? Bukannya kalau ikut aturan sesuai dengan UU Advokat tak akan tersandung begitu ya?
Ya setidaknya Fredrich harus bekerja sesuai dengan landasan UU Advokat dalam melakukan kerja profesi sebagai pengacara dong ah. Weleeeeh weleeeeh.
Tapi, kalau Fredrich tetap diproses hukum, ya patut diduga Fredrich melakukan ‘permainan akrobatik’ dalam membela Setya Novanto dalam pusaran Mega Korupsi KTP-el.
Mungkin bakpau dan tiang listrik yang tahu motif peristiwa pada masa itu, weleeeh weleeeh.
Kalau idealnya sih, selama Fredrich menjalani proses pendampingan hukum sesuai dengan koridornya, pengacara tak akan bernasib sama seperti kliennya.
Karena kalau ga ada yang aneh-aneh, ya ga mungkin lah KPK tiba-tiba menyimpulkan Fredrich sebagai seseorang yang menghambat penyidikan. Weleeeh weleeeh.
Tapi kalau dilihat dari rekam jejak terdahulunya sih, mungkin ini saatnya Fredrich mewujudkan mimpinya. Mimpi jadi tahanan? Ya enggalah. Tapi jadi ‘penghuni’ KPK.
Tahun 2010 silam, Fredrich pernah gagal jadi ‘penghuni’ Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai seorang komisioner. Namun, baru di awal tahun 2018 ini impiannya baru bisa terwujud. Weleeeh weleeeh.
Namun sayangnya, impiannya kini menyandang status tersangka lengkap dengan rompi oranye. Weleeeeh weleeeeh. Usut punya usut, Fredrich diduga melakukan penghalangan penyidikan dalam kasus KTP-el, weleeeeh weleeeeh.
Dulu berharap nangkep koruptor, tapi tiba-tiba sekarang malah ditangkep gara-gara belain koruptor. Sangat memilukan sekali. Terkadang ekspektasi tak berbanding lurus dengan realita, wkwkwk.
Ya setidaknya, walau Fredrich tak lagi jadi pengacara Setya Novanto, keduanya memiliki kesamaan yang sangat identik sekali. Keduanya sama – sama sudah berompi orange. Weleeeeh weleeeh.
Walau dulu gagal, kini keberuntungan sedang berpihak kepada Fredrich. Ia kini resmi menjadi ‘penghuni’ KPK. Ya walaupun jadi tersangka, tapi ya salah siapa? Weleeeh weleeeh. (Z19)