HomeCelotehMesranya Jokowi-Ulama di Istana

Mesranya Jokowi-Ulama di Istana

“Sebagai Presiden, beliau yang mungkin paling sering mengunjungi pondok pesantren dan ulama. Tak hanya itu, tapi juga menerima tokoh-tokoh masyarakat dari agama lain. Hampir semuanya diterima di Istana.” ~ Sekretaris Kabinet, Pramono Anung.


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]iranya agak beda Presiden kita yang satu ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) termasuk yang paling gemar mengunjungi pesantren-pesantren saat blusukan ke daerah. Dan adakalanya, justru ulama-ulama dari berbagai daerah yang berkunjung datang untuk ngupi-ngupi cantik di Istana Kepresidenan. Gak sekalian Nobar Liga Inggris Pakde? Biar seru, hahaha.

Ngobrolin apa ya kira-kira ulama-ulama ini di Istana? Mmm, berhusnudzon aja lah ya, siapa tau di Istana banyak bisikan “hantu-hantu gentayangan”, jadi perlu bantuan ulama buat ngusir. Wadezig. Itu mah dulu di pemerintahan sebelumnya. Eh tunggu dulu, maksudnya pemerintahan zaman Belanda gitu loh.

Emang gak bisa dipungkiri, mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Dan kenapa kemudian ulama diterima diajak duduk ngupi-ngupi cantik di Istana, ya karena Pakde Jokowi ingin mendengarkan suara-suara masyarakat muslim tentang banyak hal.

Mudahnya nih ya, kalau kamu mau tau tentang bagaimana cara bikin sate yang enak, ya masa iya kamu tanyanya sama abang yang jual siomai. Begitu lah kira-kiranya. Jalan pikiran Pakde Jokowi sesederhana itu kok. Gak ngebulet kayak Pak Mantan yang satu itu, ups.

Kemarin, Selasa (13/3) ada 39 ulama dari Kalimantan Selatan (Kalsel) bercengkrama di Istana untuk bertemu dengan Pakde Jokowi. Mereka berasal dari sejumlah organisasi, di antaranya Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Majelis Ulama Indonesia Provinsi Kalsel. Wuih, banyak juga ya.

By the way, anyway, busway, ulama yang lagi di Arab Saudi itu gak ikut diundang juga nih Pakde? Ajaklah beliau sesekali. Kician kali dia hijrah sendiri di sana gak ada teman. Kalau dia kelamaan di sana, kita-kita yang merindukan dia bisa lupa sama sosoknya loh. Jangan-jangan wajahnya suatu saat hanya tersimpan di ingatan kolektif aja. Mentok-mentok, jadi lukisan dan dipajang di dinding rumah pemujanya. Hu hu hu, kok jadi sedih ya. (K16)

Baca juga :  Menguji "Otot Politik" Andika Perkasa
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Data IDI Dengan Pemerintah Berbeda?

IDI dilaporkan data kematian Covid-19 yang berbeda dengan pemerintah. Sebut kematian telah sentuh angka 1000 sedangkan data pemerintah belum sentuh angka 600. Dinilai tidak...

MK Kebiri Arogansi DPR

"(Perubahan pasal UU MD3) sudah diputuskan hukum, iya kita sebagai negara hukum, ikut dan taat apa yang telah diputuskan MK yang final dan mengikat,"...

Gerindra ‘Ngemis’ Cari Teman

"Prioritas Gerindra tetap dengan PKS, PAN. Mungkin juga dengan Demokrat yang belum nyatakan sikap. Kita lihat PKB juga.Jadi kita akan merajut koalisi lebih intensif,...