“Saudara se-Jawa Tengah dan se-Indonesia, kita kasih contoh bagaimana Pilkada yang asoy di Jawa Tengah. Jateng Gayeng, Mukti Bareng. Ini tandanya kami selalu damai.” ~ Calon Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]iapa yang bilang politik itu melulu penuh dengan intrik jahat dalam pemenuhannya untuk memperoleh kekuasaan? Sekarang ini udah gak zamannya kayak gitu. Persaingan sehat dan saling menghargai sesama kompetitor sangat dijunjung tinggi dalam Pilkada kali ini. Emangnya Pilkada DKI Jakarta tempo lalu, iuh gak banget deh suasananya.
Beda Pilkada Jakarta, beda pula Pilkada Jawa Tengah. Nuansa Pilkada Jawa Tengah sepertinya memang adem ayem nan menyejukkan. Gimana gak, lah wong sesama kandidat Calon Gubernurnya aja menyempatkan diri untuk makan bareng di angkringan depan kantor Partai Gerindra Jateng, Jalan Pamularsih, Kota Semarang, Kamis (19/4) malam.
Calon Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Sudirman Said tampak akrab duduk-duduk bersenda gurau bersama. Katanya sih ya gak ada obrolan politik. Mmm, masa iya sih pertemuan antar politisi gak membicarakan politik. Terus apa dung yang dibahas kalau gitu? Jadi ceritanya nih ya, pertemuan antar keduanya itu dalam rangka perayaan ultah ke-55 Mas Dirman (Sapaan akrab Sudirman). Woalah itu toh.
Dalam kesempatan itu Om Ganjar memberikan bingkisan menarik loh ke Mas Dirman. Sebuah karikatur gambar keduanya dengan slogan ‘Jateng Gayeng, Mukti Bareng’ yang menandakan persaingan sehat Pilkada Jawa Tengah. Om Ganjar udah kayak birthday reminder Facebook aja sih. Jadi cius cuma mau menyampaikan pesan Pilkada damai aja nih ke Mas Dirman?
Kirain tuh Om Ganjar mau bilang kayak gini loh waktu memberikan hadiah ultah ke Mas Dirman, “Mas Dirman, terima kasih atas persaingan sehatnya di Pilkada Jawa Tengah ini. Ini cenderamata dari saya, harap diterima. Selanjutnya mohon dukung kepemimpinan saya selama lima tahun ke depan ya Pak”. Hahaha, kok KZL ya kalau kek gitu. Kado ultah yang sungguh unfaeadah.
Jangan-jangan apa yang dilakukan Om Ganjar ini seperti sanjungan berduri bagi Mas Dirman. Moga gak ya, masa keharmonisan antar sesama politisi pake prasyarat segala. Emangnya Pilkada Jakarta yang satu itu. Ya sutra lah gak usah dibahas lagi. Karena untuk membuat sesama manusia saling mencintai itu sulit, gak cukup dengan kepercayaan agama apa yang kita miliki. Seperti halnya yang dikatakan filsuf Jonathan Swift (1667-1745), ‘We have enough religion to make us hate, but not enough to make us love one another.’ (K16)