“Jabatan hanyalah sebuah titipan, jadi kerjakan semampu apa yang bisa kamu kerjakan. Jika tidak mampu, ya jangan diteruskan, itu semua tidak bisa dipaksakan”. – Tri Rismaharini
Pinterpolitik.com
Cuy, dalam masa pemerintahan Kabinet Kerja Presiden Jokowi ini, banyak yang mengatakan bahwa Indonesia dipimpin oleh jajaran orang hebat ya. Seperti Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (LBP), Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Dengan berbagai prestasi yang mereka capai dan kinerja yang apik, nama mereka tidak pernah tersangkut dengan isu resuffle kabinet sama sekali loh.
Bahkan nih, meski pernah tersangkut isu pertengkaran hingga saling sindir antarmenteri, mereka tetap bertahan. Tau dong siapa mereka yang saling sindir itu? Bener banget, yaitu Menko Luhut dengan Menteri Susi. Memang mereka ini seakan kucing ama tikus di serial kartun Tom and Jerry ya gengs, nggak pernah akur. Hehehe.
Tapi, dari semua nama itu, yang paling fenomenal tentu saja Menko Luhut. Saking hebatnya nih, doi bisa melakukan kerja apa saja, meski itu di luar dari job description menteri yang dia dapatkan.
Bahkan, saking multitalentanya nih, doi mendapat julukan sebagai menteri segala urusan, bahkan ada yang menjulukinya sebagai The Prime Minister loh. Waduh, ada-ada aja ya, ini ngasih julukan apa nyindir nih? Indonesia kan bukan negara parlementer yang ada perdana menteri-nya.
Bayangin, doi kan Menko Kemaritiman, tetapi ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai penanggung jawab penyelenggaraan International Monetary Fund (IMF)-World Bank (WB) Annual Meeting 2018 di Bali. Padahal kan ada orang yang lebih sesuai ya, seperti Menko Perekonomian Darmin Nasution. Kan itu bahas ekonomi, bukan bahas ikan laut. Upppss.
Tidak hanya itu cuy, ketika Prabowo Subianto menyebut ada BUMN yang bangkrut, Menko Luhut langsung angkat bicara loh dan mengajak adu data.
Nah, pasca Pemilu 2019, ketika sempat terjadi kegaduhan, doi lagi cuy yang diutus oleh Jokowi untuk menemui Prabowo. Waduduh, ini sebenarnya karena saking militandan sayang dengan kabinet kerja atau gimana nih?
Tapi kalau kita melihat track record doi sih gak kaget ya. Selain sebagai mantan jenderal bintang empat dan seorang pebisnis ulung, doi juga mantan Duta Besar Indonesia untuk Singapura era Presiden Habibie loh. Pantas ya kalau dia dipercaya oleh Jokowi hingga sampai begitu.
Tapi, yang sedikit mengganjal nih, pasca diperintahkan Jokowi untuk berkomunikasi dengan Prabowo dan gagal, tiba-tiba doi menghilang gaes. Seakan keberadaannya hilang layaknya ditelan bumi. Dan sekarang yang banyak bicara di depan publik malah Moeldoko, A.M. Hendropriyono dan Wiranto.
Dimana ya doi? Apa sedang merencanakan sesuatu? Kita kan juga kangen sama Menko Luhut. Soalnya, segala urusan jadi beres cuy kalau doi yang turun tangan. Atau lagi kena suspensi nih gara-gara diplomasi gagal? Upss. Hehehe. (F46)