“Sibuk cari kemenangan, sampai lupa kalau sudah kebobolan.”
PinterPolitik.com
[dropcap]E[/dropcap]naknya jadi petahana tidak perlu repot-repot mencari tim sukses untuk kembali merebut jabatan sebelumnya. Saking enaknya jadi petahana, Jokowi dengan segambreng dukungan partainya sampai melibatkan tiga menteri kabinet kerjanya untuk menjadi anggota tim sukses di Pilpres 2019 gengs. Weleh-weleh.
Eh, tapi hati-hati ya pak, nanti kinerja menterinya jadi terganggu loh. Mereka bukannya fokus ngurusin program kerja pemerintah untuk masyarakat umum malah fokus ngurusin kinerja tim sukses untuk masyarakat kecebong doang lagi. Uppss, maksudnya untuk segelintir masyarakat doang gengs. Wkwkwk.
Oh iya pak, jangan lupa ya menteri yang nantinya terlibat di dalam tim sukses harus dipastikan betul tuh tidak menggunakan atribut negara berupa SDM, barang dan anggaran. Jangan sampai mentang-mentang jadi menteri, malah seenaknya aja menggunakan fasilitas negara untuk kampanye. Weleh-weleh.
Nah, gengs apa kalian yakin nih kalau petahana kayak Jokowi ini bisa menang lagi di periode kedua? Coba deh lihat kasusnya petahana DKI Jakarta zaman Ahok yang sudah berharap menang, eh tahunya malah dipenjarakan. Mana yang memenjarakan sekarang jadi cawapres sahabatnya lagi. Wkwkwkwk.
Jangan sampai ya Jokowi and the gengs nasibnya serupa kayak Ahok yang niatnya memenangkan Jokowi, eh tahunya malah dipenjarakan, kali aja gara-gara kekecewaan Mahfud MD yang gagal dipilih jadi cawapresnya Jokowi. Weleh-weleh.
Oh iya gengs, gara-gara kicauan Mahfud di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Ketua Umum PPP, Romahurmuziy sudah mulai dipangil KPK tuh. Kalau gini ceritanya kita tinggal tunggu giliran berikutnya aja nih siapa yang bakalan dipanggil lagi sama KPK. Kan kata Prof Mahfud semua nama-nama bakal cawapres Jokowi punya track record korupsi. Tinggal nunggu kapan kardus dan yang lainnya dipanggil hehehe.
Hampir saja kelupaan gengs, terkait tiga nama menteri yang akan terlibat mendukung Jokowi di dalam tim suksesnya itu ada nama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani.
Meskipun seluruh dokumen persyaratan administrasi dan susunan komposisi dari tim kampanye itu sudah diserahkan ke KPU, susunan ini masih bisa diperbaiki, sampai satu hari menjelang pelaksanaan hari kampanye, yaitu pada tanggal 21 September. Intinya ketiga nama menteri yang terdaftar dalam tim sukses masih dapat dirubah apabila terjadi kesalahan gengs. Kabarnya Sri Mulyani udah ngundurin diri dari tim ini. Katanya biar fokus kerja.
Gitu dong bu, yang lain gimana? Masa cuma Sri Mulyani yang nyadar posisi sih? Kalau nggak fokus kerja, mending berhenti jadi menteri deh. Weleh-weleh.
Kalau menurut Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, meski nama-nama menteri sudah seluruhnya di daftarkan ke KPU sebagai tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf pihaknya belum menyerahkan nama ketua lantaran kesibukan Jokowi mengemban tugas negara. Sehingga, sampai saat ini nama ketua tim pemenangan masih dipertimbangkan.
Jadi siapa nih di antara kalian yang mau jadi ketua tim pemenangan Jokowi? Sekalinya kalian mau juga belum tentu kepilih gengs, emangnya situ siapa? Mahfud MD? Wkwkwkwk. Cuman remahan rengginang mah mending diam aja kali ya. Wkwkwkw, bercanda ya gengs. (G35)