HomeCelotehMenkeu ‘Kecolongan Tikus Kantor’

Menkeu ‘Kecolongan Tikus Kantor’

“Ini kan sudah terjadi (korupsi) dan saya mendukung KPK untuk melakukan pembersihan. Saya rasa kalau dari sisi tata kelola, saya selalu menekankan bahwa Kemenkeu mengelola keuangan negara dengan prinsip tata kelola dan tidak korup.” ~ Sri Mulyani


PinterPolitik.com

[dropcap]T[/dropcap]ikus kantor memang tak ada habis – habisnya menggerogoti kekayaan negara. Dari sela – sela manapun, tikus kantor bisa masuk dan menghabiskan apa yang ia lihat secara rakus dan beringas.

Makanya, kalau melihat ada satu kementerian atau lembaga yang katanya bersih dari korupsi, ehmmm, patut diduga pasti ada sela – sela yang mungkin luput dari pengawasan. Wedeew, ini bukan menuduh loh, hanya skeptis saja. Wajarkan?

Kalau baru skeptis aja udah ngambek, waaduh, tanda – tanda lembaga atau kementerian itu ahhh syudahhlah, weleeeh weleeh. Bahkan di Kementerian dengan segudang prestasi pun, pasti ada aja kecolongannya. Percaya ga?

Ehmmm, tapi sebelumnya Indonesia patut berbangga karena kini memiliki Menteri Keuangan dengan segudang prestasi apalagi dengan rekam jejak yang mumpuni.

Tapi Menkeu juga belum bisa memastikan lubang – lubang tertutup dari tikus kantor, ya mau ga mau, tikus kantor masuk aja dari sela – sela kecil sekalipun.

Makanya tak aneh kalau Kepala Seksi di Ditjen Perimbangan Keuangan di Kementerian Keuangan, Yaya Purnomo, tercyyyduuukk dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK.

Nah loh, walau cuma seorang Kepala Seksi, ternyata Yaya mencoreng nama baik Kemenkeu dan Menterinya. Apalagi peristiwa ini membuktikan kalau tikus kantor masih hidup dan bertahan hidup di Kementerian Keuangan.

Walaupun segudang prestasi Menteri Keuangan, ehmm, kecolongan juga sama Kepala Seksi, ehmmm. Hancur sudah wajah Kemenkeu, weleeeeh weleeeh.

Alhasil, Menteri Keuangan Sri Mulyani besera seluruh jajaran Kemenkeu menanggung malu dan mendukung KPK melakukan pembersihan. Hadeuuuhh, baru bangga dapet penghargaan, ehhh, jadi tutupin muka lagi deh.

Baca juga :  Ketat Ikat Pinggang Sri Mulyani

Tapi yang anehnya, masih aja Sri Mulyani melakukan pembelaan, katanya kalau tata kelola versinya itu seharusnya baik dan tak korup.

Ehmm, nasi sudah jadi bubur, ngapain juga masih menutupi fakta yang terjadi dengan retorika, hadeuuhhh. Menkeu pengen nyelamatin lembaga itu jangan pake retorika aja, tapi tutup seluruh peluang tikus kantor masuk, baru selesai persoalan.

Makanya kalau korupsi sudah menjalar di mana – mana, benar juga apa yang dikatakan Adnan Pandu Praja – Wakil Ketua KPK, bagi masyarakat dunia yang ingin belajar korupsi, belajarlah ke Indonesia, weleeeh weleeeeh. (Z19)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Wali Kota Depok ‘Biduan Lampu Merah’

"Kualitas humor tertinggi itu kalau mampu mengejek diri sendiri. Cocok juga ditonton politisi. Belajar becermin untuk melihat diri sendiri yang asli, " - Butet...

DPR Terpilih ‘Puasa Bicara’

“Uang tidak pernah bisa bicara; tapi uang bisa bersumpah,” – Bob Dylan PinterPolitik.com Wakil rakyat, pemegang amanah rakyat, ehmmm, identitas yang disematkan begitu mulia karena menjadi...

Ridwan Kamil Jiplak Jurus Jokowi

“Untuk melakukan hal yang buruk, Anda harus menjadi politisi yang baik,” – Karl Kraus PinterPolitik.com Pemindahan Ibukota masih tergolong diskursus yang mentah karena masih banyak faktor...