HomeDuniaMenilik Perang Komen Arnold vs Trump

Menilik Perang Komen Arnold vs Trump

Kecil Besar

Sekali lagi, Warga Amerika Serikat (AS) “dihibur” dengan perang komentar antara Presiden Donald Trump dan mantan Gubernur California Arnold Schwarzenegger, hanya mengenai rating suatu acara televisi, yaitu The Apprentice. Dari saling lontar komentar ini, kita bisa melihat siapa yang sebenarnya lebih layak menjadi pemimpin.


Pinterpolitik.comJum’at, 3 Februari 2017

AMERIKA SERIKAT – Donald Trump boleh bangga karena berhasil membawakan acara televisi The Apprentice yang menjadi salah satu acara televisi dengan jumlah rating tertinggi, yaitu 20,7 juta pemirsa. Jumlah rating yang hingga saat ini masih sulit ditembus oleh acara televisi sejenis lainnya.

Keberhasilan inilah yang ia umbar untuk meledek pemandu acara The Apprentice yang menjadi penggantinya, Arnold Schwarzenegger. Tayangan perdana The Apprentice yang dipandu Arnold hanya meraih 4,9 juta pemirsa, sedikit lebih tinggi dari episode The Apprentice dengan rating terendah yang pernah diraih Trump, yaitu 4,6 juta pemirsa.

Trump yang namanya masih tercantum sebagai produser eksekutif The Apprentice, meledek kegagalan Arnold ini melalui akun resmi twitternya. Selain mengenai rating yang jeblok, ia juga mengungkit keputusan Arnold yang lebih memilih Kasich dan Hillary saat pemilihan presiden lalu.

Perlu diketahui, Arnold merupakan kader Partai Republik. Namun saat pemilihan presiden lalu, ia secara terbuka menyatakan akan memilih Hillary Clinton. “Untuk pertama kali sejak saya menjadi warga negara AS di tahun 1983, saya tidak akan memilih kandidat dari Partai Republik sebagai presiden,” tulis Arnold melalui twitter.

Arnold yang pernah dua kali menjabat sebagai Gubernur California, menanggapi ledekan ini secara bijak. Ia mengingatkan kalau Trump punya tugas yang lebih penting daripada rating The Apprentice. “Saya mendoakan yang terbaik dan berharap Anda dapat bekerja bagi SEMUA warga AS sama agresifnya seperti rating yang Anda dapatkan,” sentilnya.

Baca juga :  Era of De-globalization, China?

Kekesalan Trump akan turunnya rating The Apprentice ternyata masih membekas, ia masih mengungkitnya bahkan ditengah-tengah acara resmi kepresidenan, seperti National Prayer Breakfast yang dihadiri Raja Abdullah II dari Yordania, Kamis (3/2). “NBC membayar aktor terkenal untuk memandu acara saya, tapi ratingnya malah jatuh. Mari kita berdoa untuk rating The Apprentice,” katanya di sela  pidato resminya itu.

Menanggapi kekonyolan Trump, Arnold akhirnya membuat video singkat dalam akun twitternya. Di video itu ia mengajak Trump untuk bertukar posisi. “Karena Anda mesin peraih rating, bagaimana kalau Anda kembali ke TV dan saya menggantikan pekerjaan Anda. Sehingga masyarakat akhirnya bisa tidur nyenyak lagi,” sindirnya.

Walau Arnold sukses menjabat sebagai Gubernur California selama delapan tahun berturut-turut, namun ia tidak bisa maju begitu saja sebagai kandidat calon presiden. Sebaliknya, Trump terkesan kurang mampu menempatkan dan memposisikan dirinya sebagai kepala negara, berbeda dengan Arnold yang mampu merespon ledekannya dengan lebih bijak. (Berbagai sumber/R24)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...