“Tengah malam, saat suram, mengukur jalan. Bawa luka, masih segar oleh deraan,” – Kla Project, Bahagia Tanpamu
Pinterpolitik.com
Di tengah tensi yang tengah tinggi dan banyak silang pendapat, ternyata ada yang memutuskan untuk rujuk. Dua elite Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo sama-sama sepakat untuk menurunkan tensi tinggi di internal partai beringin.
Cie, akhirnya akur. Setelah berbulan-bulan terjadi perdebatan terkait dengan pelaksanaan Munas, akhirnya mereka berdua menyepakati untuk berdamai demi menjaga stabilitas nasional dan mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.
Nah, pertanyaannya sebenarnya mengapa kok bisa tiba-tiba akur di masa-masa seperti ini? Masak sih demi stabilitas nasional saja? Kalau kata Airlangga yang merupakan Ketua Umum, tidak ada wacana bagi-bagi kekuasaan tuh di dalam rekonsiliasi kedua kubu ini.
Eh, tapi ternyata ada tuh wacana pemberian tugas khusus dari Airlangga kepada Bamsoet. Menurut Wakil Ketua Koordinator Bidang Kepartaian Partai Golkar, Darul Siska, Airlangga setuju untuk menunjuk Bamsoet jadi pimpinan MPR dari Golkar.
Wah, wah, setelah saling berseteru kok bisa memberi restu? Jangan-jangan ada udang di balik batu? Ah, masih kurang tahu.
Cie, akhirnya akur Share on XYang jelas, posisi MPR ini tampak akan menjadi hal yang penting di masa-masa mendatang. Beberapa waktu lalu, DPR kan sudah meloloskan UU MD3 yang membuat pimpinan MPR berisi 10 pimpinan.
Selain itu, sebenarnya ada yang lebih krusial selain pembagian kursi pimpinan ini, yaitu soal wacana amendemen UUD 1945. Nah ini dia nih, MPR kemungkinan besar akan memiliki peran penting dalam perubahan bagi konstitusi tersebut.
Dari hal tersebut, mungkinkah Airlangga dan Bamsoet mau merelakan diri untuk tak saling berseteru demi kepentingan Golkar di MPR? Jawabannya mungkin hanya ada di ujung langit, tapi kursi MPR memang terlalu seksi untuk dilepaskan oleh partai sekelas Golkar.
Ya sudahlah, mungkin ini jadi saat yang harus dinikmati oleh banyak kader partai beringin itu. Kan capek juga kalau mereka setiap hari harus melihat elite yang saling berseteru. Eh, apa udah biasa ya? Kan partai ini lumayang sering dilanda konflik internal.
Nah, tapi pertanyaannya kemudian adalah bagaimana ya hubungan Airlangga dan Bamsoet di bulan Desember nanti. Apakah masih akur atau akan kembali rebutan posisi pucuk pimpinan? (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.