“Namanya politik, segala sesuatunya mungkin kan? Kami tidak menutup kemungkinan kalau memang ada teman-teman lain mau bergabung. Biar lebih seru nanti pilpresnya.” ~ Sekjen PAN Edi Soeparno.
PinterPolitik.com
[dropcap]B[/dropcap]ahas politik itu gak melulu selalu harus tegang loh. Nih liat aja pertemuan Sekretaris Jenderal (Sekjen) dari tiga Partai Politik yang berlangsung di salah satu mal di Jakarta Selatan, Kamis 8 Maret lalu. Emangnya anak milenial aja yang suka nongki cantik di mall? Politisi boleh dung sesekali. Biar serasa jadi ABG gitu deh. Halah.
Nah mereka yang hadir itu diantaranya Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Edi Soeparno, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, serta Wasekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lukmanul Hakim. Mmmm kira-kira mereka lagi mau bahas apa ya? Kok jadi kepo sih.
Gelagatnya sih pertemuan ini dalam rangka membicarakan kemungkinan lahirnya poros ketiga dalam Pilpres 2019. Wuih kalau benar iya, bisa rame ni Pilpres nanti. Jadi gak melulu masyarakat dipilihkan antara dua pilihan, Jokowi atau Prabowo. Tapi siapa ya kira-kira kandidat kuat sebagai Capres di poros ketiga ini?
Petinggi Tiga Parpol Berkumpul, Hinca: Biar Pilpres Lebih Seru https://t.co/U2zEfsvJKG @wismaproklamasi @BirumemBiru @DidikMukrianto @SartonoHutomo @andiarief__ @RachlanNashidik @rudi_kadarisman @zarazettirazr @m_natsirdmokrat @soeyoto1 @BantenIwan @gue_omar #DemokratS14P pic.twitter.com/NG6IB6U3x5
— didik luhur pambudi (@didiklpambudi) March 8, 2018
Dilihat dari proporsi tiga partai pengusung ini, nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (Demokrat) bakal menjadi kandidat paling kuat memimpin poros ketiga, ketimbang Zulkifli Hasan (PAN) atau bahkan Muhaimin Iskandar (PKB). Lalu siapa dung Cawapres yang cocok mendampingi Mas Agus nanti?
Yang pasti Muhaimin Iskandar memiliki kesempatan yang relatif kecil. Ya karena secara tingkat kemesraan partai, PAN sudah akrab dengan Demokrat sejak lama, di era kepemimpinan Hatta Rajasa. Ya iya lah akrab, besannya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Jadi dibanding Zulkifli, Muhaimin cuma dapet remah-remahnya aja di poros ketiga ini. Bagai mati segan, hidup pun tak mau, ya begitulah nasib Muhaimin. Figurnya masih dianggap kurang kuat untuk dapat mendongkrak suara dalam Pilpres mendatang. Coba dia seganteng AHY, beuh, beda cerita tuh.
Ayo siapa yang masih ingat slogan SBY saat Pilpres 2004 silam? Itu loh, “Kapan lagi punya presiden ganteng”. Seakan ingin bernostalgia dengan kemenangan Pilpres kala itu. AHY akan digadang-gadang memenangkan kontestasi Pilpres 2019. Di atas kertas, keliatan gampang sih. Entahlah kenyataannya nanti. Kita tunggu aja perkembangannya. Apakah poros ketiga akan lahir atau mati sebelum berkembang. (K16)