“Ada kata yang merangkum kesetaraan, perhatian,” ~Salim A. Fillah
PinterPolitik.com
[dropcap]J[/dropcap]alan demi jalan telah dibangun. Pelabuhan dan bendungan pun tak luput dari perhatian Presiden Joko Widodo demi menyejahterakan rakyat di Timur Indonesia. Rakyat yang biasanya merasa dianaktirikan pun jatuh hati. Cintanya bersemi hingga kini. Awww, sungguh romantis…
Ya, di awal pemerintahannya, Jokowi amat berkomitmen untuk membangun wilayah Indonesia bagian timur. Dia pun menjadi salah satu presiden dalam sejarah yang benar-benar memperhatikan peningkatan pembangunan infrastruktur di Indonesia timur. Tapi apakah itu semua cukup untuk menyejahterakan rakyat?
Faktanya, menurut Emilianus Yakob Sese Tolo, koresponden untuk New Mandala Indonesia, Jokowi lebih fokus membangun Sulawesi Selatan, khususnya Makassar, yang notabene sudah bisa dikatakan mapan, dibandingkan kota-kota di Indonesia timur lainnya. Makanya, yang maju Makassar doang. Perekonomiannya tiap tahun meningkat. Kalau kota-kota lainnya gimana?
Kemiskinan masih menjangkiti kota-kota lain di Indonesia Timur, terutama di NTT, Papua, dan Papua Barat. Angka kemiskinannya masih lebih dari 20 persen. Ya, sudah diperhatikan sedemikian rupa, ternyata masih belum bisa berhasil meningkatkan perekonomian.
Tapi anehnya ya, walaupun tetap berada di garis kemiskinan, para rakyat di Indonesia Timur kebanyakan masih mendukung Jokowi. Kenapa bisa begitu ya?
Rakyat Indonesia Timur sudah cinta buta ke Jokowi? Share on XApakah fenomena ini berkaitan dengan perbedaan karakteristik masyarakat di daerah-daerah tersebut? Seperti yang kita ketahui kalau Makassar adalah kota yang lebih maju, sehingga rakyatnya dimungkinkan lebih rasional. Sementara di NTT, Papua, dan Papua Barat karakter orang-orangnya lebih tradisional. Mereka memilih berdasarkan pengaruh politik yang berkembang di daerahnya.
Ini mungkin saja sih. Wong banyak kepala daerah di Indonesia timur dukung Jokowi-Ma’ruf kok. Misalnya saja Gubernur Papua Lukas Enembe, Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan beberapa pejabat daerah lainnya.
Jadi gimana nih, menurutmu yang berperan dalam perolehan suara Jokowi-Ma’ruf di Indonesia Timur apakah karena pilihan tokoh-tokoh pentingnya, pembangunan infrastruktur atau karena faktor lain? (F41)