“Lebih baik menyimak dulu setiap kritik yang Anda terima, siapa tahu kritik itu bisa membuat Anda lebih besar.” ~ Rupert Murdoch
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]entas perpolitikan Indonesia acapkali mempertontonkan dagelan yang sayang sekali hanya muncul dalam waktu tertentu saja. Bahkan, para aktor politik hadirnya musiman.
Tak lain dan tak bukan, dagelan yang dipertontonkan itu palingan tentang konflik antara para oposisi yang nyerang pemerintah. Tapi biasanya sih serangannya macem – macem, ada yang begini lah ada yang begitulah weleeeh weleeh, wajarlah kaum oposan memang tugasnya begitu.
Kualitas demokrasi Indonesia bisa hancur kalau oposan malah jadi penjilat pemerintah, hadeuuhh, lebih baik memang ganas mengkritik begitu. Urusan kritiknya gimana, ya itu sih urusannya kaum oposan.
Ada informasi yang menggembirakan untuk para penonton setia dagelan politik Indonesia, bersyukurlah musim dagelan sudah tiba.
Waduh, kaum oposan kini dilakoni oleh Amien Rais yang kembali membuat manuver.
Tapi kini agak sedikit berbeda. Sasarannya kaum oposan kali ini bukan pemerintah, tapi kayaknya sih isi kritiknya Amien Rais itu nyerempet ke partai penguasa dan lingkar koalisinya, hmmm, sama aja sih kalau begitu.
Serangannya itu masih dalam bentuk bahasa yang ga menjurus, jadi masih ambigu. Agak repot memang kalau bentuk kritik agak diperhalus gitu, nyindir sih nyindir, tapi yang ngerasa doang palingan yang malah marah – marah.
Kalau mau melihat reaksinya gimana dan dampaknya kemana aja, tinggal liat aja siapa yang ngamuk – ngamuk, weleeh weleeeh. Tapi khusus Mendagri Tjahjo Kumolo yang juga kader PDIP, ia malah memakluminya karena sikap oposisi emang harus begitu. Jadi wajar sajalah, hmmm.
Weeiittss, tapi berbeda dengan politikus lainnya, ternyata kebanyakan pada kebakaran jenggot denger ucapannya Amien Rais, bahkan ada yang melaporkan Amien Rais ke polisi.
Kalau lihat respon begini, politikus itu jangan baperan. Makanya kalau kata Fahri Hamzah, kunci utama kalau mau jadi politikus itu jangan baperan, ucapan Amien Rais aja ga menjurus ke siapapun, ehhh malah ada beberapa pihak merasa diserang. Ampuun, heuhh.
Makanya kalau kata Rupert Murdoch, kalau ada kritik itu disimak, diperhatikan dulu. Jangan mentang – mentang oposisi langsung dihajar balik dengan lebih ganas.
Hadeuuhhh, makanya lebih dewasa dong dalam berpolitiknya. Masa penguasa alergi kritik, siapa tau kan ada manfaatnya.
Dan siapa tau juga kan bisa jadi pembelajaran kalau mau jadi kaum oposan, weleeeh weleeeeh. (Z19)