“Indonesia penghasil beras, Indonesia penghasil garam, Indonesia juga penghasil orang-orang otak culas. Jadi jangan tanya, kenapa kok Indonesia seperti ini?”
PinterPolitik.com
[dropcap]A[/dropcap]lhamduillah ya, rakyat akan dapat beras impor lagi. Tanda-tanda enggak akan kekurangan beras nih cuy! Mantap banget memang zaman Jokowi, beras banyak banget, bisa jadi kita makan pakai beras sama garam terus nih. Soalnya kan tempe dan tahu bakal mahal gara-gara dolar naik dan bikin kedelai impor harganya jadi naik. Bisa juga sih makan dengan tempe, tapi tempenya yang setipis kartu ATM, untung aja enggak setipis karcis parkir di mall-mall ya. Wkwkwk.
Oh iya kalian pasti sudah paham kan kisruh yang terjadi antara Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso alias Buwas dengan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita tentang impor beras? Nah hal itu seakan mengamini dugaan adanya mafia pangan seperti yang disampaikan oleh ekonom senior, Rizal Ramli cuy.
Apa jangan-jangan Buwas disuruh sama Rizal nyanyi begitu ya? Kan jadi batal somasinya gara-gara Nasdem sibuk urus serangan yang dimanuverin sama Bulog. Atau jangan-jangan Buwas enggak dapat jatah nih dari Enggar jadinya nyanyi gitu? Share on X Wkwkwk.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade, hal yang disampaikan Buwas bisa saja benar. Indonesia enggak perlu impor, tapi Mendag maksa bilang Indonesia butuh impor. Kalau gitu ceritanya mah apa yang dibilang Rizal berarti ada hubungannya dong.
Lantas Andre meminta pihak berwenang membuktikan kebenaran tentang dugaan tersebut. Dalam hal ini pihak berwenang yang dimaksud adalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Komisi anti rasuah harus menelaah kasus itu secara mendalam. Jangan pilih kasih, apalagi pilih jatah. Tapi jatahnya itu mobil, rumah mewah, apa tabungan dolar nih? Berasa iming-iming bonus kartu kredit cuy. Wkwkwk.
Yang jelas, Andre bilang Bulog yang tahu persoalannya, jadi memang enggak harus impor lagi. Jangan sampai anggarannya untuk kampanye 2019, enak banget dong PDIP, Nasdem and the gengs dapat dana kampanye dari rakyat, untuk rakyat, dan nipu rakyat. Wkwkwk.
Gimana menurut kalian, emang yakin banget Mendag minta jatah dari impor beras itu? Atau Bulog yang kebelet minta dikasih jatah? Apa mungkin oposisi aja yang ribet sok-sok ikut campur padahal enggak ngerti skema pengaturan itu seperti apa?
Hmmm, dari pada bingung mikirin orang yang ngomongin masalah impor mending kita bingung baca ungkapan Suzume No Kumo yang bilang: “Kata-kata dapat melukai. Diam dapat menyembuhkan. Tahu kapan saat untuk bicara dan tahu kapan saatnya diam adalah kearifan seperti apa yang dikatakan hikayat”. (G35)