Site icon PinterPolitik.com

Mendag, ‘Musuhnya’ Ibu – Ibu

Mendag, ‘Musuhnya’ Ibu – Ibu

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita. (Foto: Radar Cirebon)

“Sebab Indonesia dibangun tokoh-tokoh yang memandang jauh ke depan, bukan hanya sibuk sandang pangan, apalagi perhiasan.”


PinterPolitik.com

[dropcap]M[/dropcap]enteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memang dikenal sebagai juragan impor pangan, bisalah kalau dijuluki sebagai Bapak Impornya Indonesia.

Butuh sedikit impor, bahkan saat ga butuh juga tetep impor dari negara lain. Kinerjanya bagus kan? Hufft.

Bukan tanpa alasan, Mendag ini terbilang terlalu rajin mengimpor bahan pokok ke Indonesia, padahal Presiden Jokowi ingin ada kedaulatan pangan, wadidaaaw. Mendag mau lawan arus biar dikata apa ya, keren gitu? Heuuuhhh.

Ya udah kalau dilihat kinerjanya ga becus kenapa ga diganti aja? Wadidaawww, kayak ga tau aja, Mendag kan titipan partai politik, susah lah digoyangnya, weleeeeh weleeeh.

Yang lebih lucunya, Mendag ngotot pake jurusnya untuk tetap mengimpor beras dari Thailand dan Vietnam, uppssss bentar dulu, padahal pasokan beras nasional sudah terpenuhi kalau kata Menteri Pertanian, saking rajinnya Mendag tetap impor.

Layak jadi Bapak Impor kan? Canggih memang dah, weleeeh weleeeh.

Awalnya mau impor 500.000 ton beras, ehhh ujung – ujungnya dikurangi. Tapi kalau ditanya persediaan nasional masih terpenuhi kok. Lah terus buat apaan impor? Itulah canggihnya Mendag, sang tengkulak beras.

Ya kalau begini caranya, Bapak Impor ini bisa mematikan beras lokal dong? Setidaknya harga beras lokal harus gembling dengan harga yang ditetapkan untuk beras impor.

Mendag canggih kan? Tapi santai, Mendag kebanggaan ini bukan hanya bermain kocak di beras saja, tapi daging, jagung, dan yang lainnya pun kurang lebih sama lah, hahh? Wadezzziiggg.

Nah kalau menjelang bulan puasa dan hari raya, biasanya kan kebutuhan bahan pokok akan bertambah. Kira – kira Mendag bisa mengatasinya ga ya? Hmmm, agak sedikit yakin sih, yakin impor terus, punya lokal malah kecele sendiri ya weleeeeh weleeeh.

Tapi kata Mendagnya sih, apa yang ia lakukan itu biar Ibu – Ibu bisa tersenyum karena persediaan bahan pokok dan harganya stabil. Yakin begini nih? Ahhh syudahlah.

Wedeeew, udah di cek belum itu gimana persediaannya dan bagaimana harganya? Jangan sampe datanya ngaco lagi. Jadi kalau ada kehabisan persediaan bahan pokok dan harga yang melonjak ga jelas, Mendag mau ngapain? Impor lagi?

Kalau nanti ujung – ujungnya Mendag tetap rajin impor, stock bahan pokok habis dan harga melonjak naik, siapkah terima risiko menjadi musuhnya para ibu – ibu? Weleeeh weleeeh. (Z19)

Exit mobile version