Hingga hari ini, santunan bagi korban jatuhnya crane di Mekkah masih belum turun, namun Menlu Retno yakin kalau Raja Salman tidak akan lepas tangan begitu saja.
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]iapa yang menyangka, alam begitu kuatnya menggoyang crane-crane yang diletakkan di Masjidil Haram, Mekkah, hingga jatuh dan menimpa para jamaah haji yang tengah shalat di dekat crane raksasa itu berada.
Bukan salah sang kontraktor mengapa crane itu diletakkan di sana, karena saat itu masjid tempat Ka’bah berada tengah diperluas. Bukan kesalahan Kerajaan Arab Saudi pula, mengapa mereka tetap menerima para jama’ah haji berdatangan, karena memang musim berhaji telah tiba.
Tentunya, kita juga tidak bisa menyalahkan angin dan alam yang menjadi penyebab utama crane-crane itu bertumbangan. Sebagai umat beriman, tentu kita hanya bisa memasrahkan semuanya pada Ilahi. Bahwa mungkin itu sudah menjadi kehendak-Nya,
Meski begitu, janji tetaplah janji. Dua tahun lalu, Raja Salman telah mengatakan akan memberikan santunan pada para korban. Indonesia sendiri ada sekitar 11 orang yang tewas di kejadian tersebut. Karena itu, Kementerian Luar Negeri, dalam hal ini Ibu Retno Marsudi lagi pusing mencari cara menagih janji sang raja.
Di Arab Saudi sendiri, permasalahan crane ini sudah mendapatkan keputusan dari pengadilan. Katanya, perusahaan dari grup Binladen – kontraktor yang juga pemilik crane itu, tidak melakukan kesalahan. Sehingga mereka tidak wajib memberikan santunan, lha, terus gimana?
Jemaah haji korban crane di Mekkah batal terima ganti rugi, sementara santunan tak kunjung cair https://t.co/dl6lfAIU8M pic.twitter.com/0Cn4U93AO6
— BBC Indonesia (@BBCIndonesia) October 25, 2017
“Itukan santunan dari perusahaan, dari kerajaan lain lagi,” kata Bu Retno, betul juga. Makanya itu, Kedutaan Indonesia di Arab Saudi masih terus melakukan pendekatan, untuk mengetahui apakah Raja Salman masih memegang janjinya tersebut.
Dipikir-pikir, kalau emang sang Raja niat ngasih santunan, tentunya kan enggak perlu nunggu keputusan peradilan. Enggak perlu juga nunggu dua tahun buat nyiapin dana santunan, kan kasihan keluarga korban nunggunya kelamaan.
Raja Arab yang saat datang ke Indonesia bikin heboh seluruh negeri, dan disambut suka cita sama seluruh bangsa, ternyata kerjaannya emang mengecewakan saja. Dulu yang kecele Jokowi, mega investasi yang dijanjikan ke Indonesia cuma fantasi. Eh sekarang korban haji pun di PHP-in juga.
Anehnya, sama ustad yang satu itu kok Raja Salman baik hati sekali? Dikasih izin permanen residen dan kebutuhan hidup segala. Padahal, kalau dibilang terzalimi juga enggak, membutuhkan sedekah pun tidak mungkin, secara ada tokoh-tokoh politik yang bersedia membiayainya sebagai ‘simpanan’ untuk Pilpres 2019 nanti.
Namanya santunan, memang tidak ada kewajiban bagi Raja Salman untuk mengeluarkannya, tapi sebagai seorang Muslim, seharusnya ia tahu kalau janji itu utang yang dibawa mati. Apalagi janjinya enggak cuma satu orang, tapi ratusan orang. Kira-kira mungkin enggak ya Raja Salman ingkar janji? (R24)